Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Mengonsumsi Jagung untuk Kesehatan Usus dan Pencernaan

Kompas.com - 05/04/2024, 15:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Jagung merupakan tanaman yang cukup populer di dunia dan termasuk salah satu bahan pokok makanan.

Tanaman ini umumnya dapat tumbuh subur selama bulan-bulan musim panas. Mereka kaya akan kandungan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan.

Dilansir dari laman Verywell Fit, jagung adalah makanan alami rendah lemak yang menyediakan protein, serat, dan merupakan sumber tiamin yang baik.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Khasiat Minum Air Rebusan Rambut Jagung dan Cara Mengolahnya


Satu tongkol jagung berukuran sedang menyediakan 88 kalori, 1,4 gram lemak, 19 gram karbohidrat, dan 3,3 gram protein.

Dari jumlah karbohidrat tersebut, kandungan serat mencapai 2 gram dan gula alami mencapai 6,4 gram. Jagung dianggap moderat pada skala indeks glikemik.

Jagung merupakan sumber tiamin yang baik dan juga menyediakan vitamin C, E, dan A, serta beberapa serat, dan potasium.

Mengonsumsi jagung dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk potensinya untuk kesehatan usus dan membantu pencernaan lancar.

Baca juga: 5 Makanan dari Susu yang Baik untuk Kesehatan Usus, Apa Saja?

Manfaat jagung untuk kesehatan usus

Manfaat jagung untuk kesehatan usus dan membantu pencernaan lancar. Manfaat jagung untuk kesehatan usus dan membantu pencernaan lancar.

Jagung kaya akan serat tidak larut, yang dapat membentuk tinja (kotoran) dan mencegah sembelit, menurut laman Cleveland Clinic.

Sistem pencernaan Anda memecah bagian dalam biji jagung, yang memiliki nutrisi penting, vitamin dan serat.

Kulit terluar biji jagung yang keras berserat dan terbuat dari selulosa tidak dapat dicerna dan akan keluar bersama kotoran.

Baca juga: Potensi Manfaat Mengonsumsi Jagung untuk Kesehatan Mata

Serat jagung juga berperan sebagai prebiotik yang memberi makan bakteri sehat di usus. Mereka membantu sistem pencernaan memecah dan menyerap nutrisi dari jagung.

Selama proses ini, bakteri dalam mikrobioma usus mengubah jagung menjadi produk yang disebut asam lemak rantai pendek.

Asam lemak ini dapat menurunkan risiko kanker kolorektal, yakni kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau di bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus (rektum).

Baca juga: 6 Manfaat Air Rebusan Jagung jika Diminum Rutin, Apa Saja?

Sejalan dengan itu, dikutip dari laman Healthline, jagung juga memiliki potensi manfaat untuk mencegah penyakit divertikular.

Penyakit divertikular (divertikulosis) adalah kondisi yang ditandai dengan adanya kantong di dinding usus besar.

Gejala utamanya adalah kram, perut kembung, kembung, dan – lebih jarang – pendarahan dan infeksi.

Baca juga: 9 Buah dengan Kandungan Serat Tinggi, Baik untuk Pencernaan

Sebuah penelitian selama 18 tahun terhadap 47.228 pria menunjukkan bahwa popcorn jagung dapat melindungi terhadap penyakit divertikular.

Pria yang makan popcorn paling banyak memiliki kemungkinan 28 persen lebih kecil untuk terkena penyakit divertikular dibandingkan mereka yang asupannya paling sedikit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com