Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Khasiat Daun Pandan untuk Mengontrol Gula Darah Penderita Diabetes

Kompas.com - 28/01/2024, 08:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Daun pandan umum digunakan sebagai pewarna atau aroma dalam masakan, khususnya di Asia Selatan dan Tenggara.

Daunnya sering direbus, dijadikan bubuk, atau digunakan untuk membungkus dan memberi rasa pada makanan.

Selain digunakan dalam makanan, tanaman aromatik ini diketahui memiliki sejumlah manfaat yang baik bagi kesehatan.

Baca juga: 5 Khasiat Air Rebusan Daun Pandan, Salah Satunya Cocok untuk Darah Tinggi

Dilansir dari laman Healthline, pandan telah lama digunakan dalam pengobatan Ayurveda untuk mengobati sembelit, bisul, dan gejala mirip flu.

Beberapa manfaat daun pandan untuk kesehatan antara lain:

  • Mengurangi nyeri radang sendi
  • Membantu mengelola gula darah
  • Meningkatkan kesehatan mulut
  • Mengurangi sakit kepala
  • Mengatasi ketombe dan iritasi kulit kepala
  • Mengurangi kecemasan dan stres
  • Baik untuk jantung.

Baca juga: Potensi Khasiat Asam Jawa dalam Menurunkan Kolesterol Jahat, Baik untuk Kesehatan Jantung


Potensi manfaat daun pandan untuk gula darah

Karena memiliki manfaat positif, daun pandan (Pandanus amaryllifolius) kerap digunakan dalam pengobatan tradisional untuk pengobatan diabetes.

Dilansir dari laman Netmeds, daun pandan kaya akan glikosida yang secara positif mempengaruhi metabolisme glukosa dan fungsi insulin dalam tubuh.

Hal ini mencegah lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba setelah makan dan menjaga gejala diabetes tetap terkendali.

Campurkan 2 sendok teh bubuk daun pandan ke segelas air mendidih dan minum sekali sehari, untuk meredakan peningkatan kadar gula darah secara signifikan dan membantu mengelola diabetes.

Baca juga: 8 Manfaat Daun Jeruk Purut, Dipercaya Mencerahkan Kulit dan Menjaga Kesehatan Rambut

Dalam sebuah studi bertajuk Antihyperglycemic effects of Pandanus amaryllifolius Roxb. leaf extract yang diterbitkan pada PubMed Central NLM, penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh ekstrak kasar daun pandan terhadap kadar glukosa darah dan mekanisme hipoglikemik.

Tiga puluh sukarelawan sehat diminta untuk minum teh pandan (kelompok uji) atau air panas (kelompok kontrol) 15 menit setelah pemuatan glukosa (75 g) dalam tes toleransi glukosa oral standar.

Untuk mempelajari mekanisme hipoglikemik, daun pandan diekstraksi. Kemudian diuji penghambatan enzim α-glukosidase, stimulasi insulin, dan stimulasi ambilan glukosa.

Baca juga: 10 Manfaat Buah Ciplukan, Ampuh Turunkan Kolesterol dan Gula Darah

Hasilnya, rata-rata kadar glukosa darah pada kelompok kontrol adalah 5,55 ± 0,98 mmol/l, sedangkan pada kelompok perlakuan PA adalah 6,16 ± 0,79 mmol/l yang berbeda secara statistik.

Mereka yang minum teh pandan pulih lebih baik dari tes gula darah dibandingkan mereka yang hanya minum air panas.

Hasil mekanisme antihiperglikemik menunjukkan bahwa ekstrak pandan juga dapat menghambat enzim α-glukosidase dan menginduksi produksi insulin pada sel pankreas tikus.

Meski demikian, perlu dilakukan banyak penelitian lebih lanjut untuk potensi daun pandan sebagai obat untuk pengobatan diabetes.

Baca juga: Potensi Manfaat Daun Pepaya untuk Menurunkan Gula Darah Penderita Diabetes

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com