Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Korsel Kembangkan Beras Hibrida yang Mengandung Protein Daging Sapi

Kompas.com - 28/02/2024, 08:15 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ilmuwan di Korea Selatan berhasil mengembangkan jenis beras hibrida berkelanjutan baru yang disebut "beras berdaging.”

Beras jenis ini disebut dapat membantu mengatasi krisis pangan dan perubahan iklim, dikutip dari Phys.org.

Jenis biji-bijian ini ditanam di laboratorium oleh para peneliti di University of Yonsei, Seoul, Korea Selatan.

Tidak seperti beras biasanya, "beras berdaging" ini mengandung protein dari otot sapi dan sel lemak, dengan warna merah mudah layaknya daging sapi.

Menurut peneliti, beras ini merupakan salah satu alternatif daging yang lebih murah dan ramah lingkungan, serta meninggalkan jejak karbon yang lebih kecil.

Baca juga: iPhone Basah Tak Boleh Dikeringkan dalam Beras, Ini Alternatifnya


Proses pembuatan

Beras hibrida itu juga dilapisi dengan gelatin ikan untuk membantu sel-sel daging sapi menempel pada nasi.

Setelah semua jenis protein dan zat lain menempel, beras kemudian dibiarkan dalam cawan petri hingga 11 hari.

Hasilnya, beras ini mengandung 8 persen protein dan 7 persen lemak lebih banyak dibandingkan beras biasa.

Apabila dijual bebas di pasaran, beras ini akan memberikan pilihan yang jauh lebih murah bagi konsumen di Korea Selatan.

Diperkirakan, beras hibrida ini bisa dijual dengan harga 2,23 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 34.900 per kilogram.

Sementara itu, satu kilogram daging sapi di Korea Selatan dijual dengan harga sekitar 15 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 234.720.

Tim berencana untuk mengembangkan lebih lanjut proses tersebut sebelum beras dipasarkan.

Nantinya, beras hibrida ini diharapkan dapat tumbuh lebih baik dan mempunyai nilai gizi yang lebih banyak.

Baca juga: Harga Beras Sentuh Rp 16.000 Per Kilogram, Bapanas Targetkan Turun pada Maret

Bukan eksperimen pertama

Penulis utama dalam peneletian tersebut, Park Sohyeon mengatakan, mereka sebelumnya bereksperimen dengan berbagai jenis produk makanan.

Meski demikian, produk eksperimen itu tidak selalu berhasil seperti pada beras hibrida ini, dilansir dari CNN.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com