Sebelumnya, mereka pernah mencoba memasukkan sel daging hewani ke dalam kedelai dengan menggunakan metode serupa.
Sayangnya, kerangka sel yang dimasukkan di kedelai terlalu besar dan berpengaruh terhadap tekstur.
Konsumen yang telah mencobanya mengaku tidak dapat merasakan tekstur seperti daging, sehingga kurang disukai.
Alternatif daging asli dan berbagai inovasi pangan baru telah menjamur selama beberapa tahun terakhir.
Ada berbagai produk yang beredar di pasaran, seperti Beyond Meat, yaitu daging berbasis plant-based hingga daging yang dikembangkan di laboratorium.
Semua produk alternatif ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, khususnya yang dihasilkan dari peternakan.
Sistem peternakan bertanggung jawab atas 6,2 miliar metrik ton karbon dioksida yang memasuki atmosfer setiap tahunnya.
Angka tersebut setara dengan 1 persen dari total emisi yang disebabkan oleh aktivitas manusia, menurut data PBB.
Kendati demikian, banyak produk alternatif daging yang kesulitan menembus pasar umum dan menarik konsumen.
Baca juga: Beda Dugaan Penyebab Harga Beras Mahal dan Langka Jelang Pemilu 2024
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.