Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Manfaat Daun Sambiloto, Diyakini Ampuh Atasi Diabetes

Kompas.com - 11/02/2024, 10:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Daun sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman obat yang tumbuh di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sambiloto dikenal memiliki rasa yang pahit.

Dikutip dari buku Sambiloto karya Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, tanaman sambiloto memiliki banyak kandungan bermanfaat.

Sejumlah penelitian membuktikan sambiloto mengandung senyawa dari golongan flavonoid, andrografolid, dan asam fenolat. Kandungannya antara lain berupa tetrametoksiflavanon, hidroksi, trimetoksiflavon, sitosterol, deoksi, dan glukosida.

Kandungan tersebut membuat sambiloto punya banyak khasiat bagi kesehatan sehingga cocok dimanfaatkan sebagai obat herbal.

Secara tradisional, sambiloto dapat digunakan untuk mengatasi gatal, kencing manis, mengurangi sakit gigitan ular dan serangga, demam, ganguan saluran napas, masalah pencernaan, serta tekanan darah tinggi.

Tanaman sambiloto juga dapat mengatasi desentri, tifus, kolera, kaki bengkak, vitilogo, wasir, encok, raja singa, sakit haid, gangguan hari, dan penyakit kuning.

Baca juga: 11 Manfaat Daun Kucai, Atasi Kanker dan Diabetes


Manfaat sambiloto

Berikut sejumlah manfaat tanaman sambiloto yang terbukti dalam penelitian membantu menyehatkan tubuh manusia.

1. Antidiabetes

Sambiloto secara empiris banyak digunakan untuk mengatasi sakit gula atau diabetes. Manfaat ini didapatkan karena rasa pahit tanaman ini diyakini dapat menurunkan kadar gula dalam darah.

Penelitian membuktikan, ekstrak tanaman ini mengandung senyawa andrografolid yang dapat mengurangi kadar gula darah. Sementara airnya memiliki efek hipoglikemik.

2. Antimalaria

Sambiloto juga karap digunakan dalam pengobatan maupun pencegahan malaria.

Penelitian in vitro dan in vivo yang diterapkan menunjukkan tanaman ini punya senyawa aktif etanol yang bersifat antimalaria.

Ekstrak etanol dari sambiloto juga dapat membunuh cacing filaria yang menghambat saluran getah bening dan menimbulkan pembengkakan.

Ilustrasi jamu sambilotoUnsplash Ilustrasi jamu sambiloto

3. Antimikroba

Selain sebagai obat malaria, ekstrak etanol di sambiloto dapat menghambat pertumbuhan mikroba seperti E. coli dan Salmonella.

Kondisi tersebut membuat sambiloto dapat menjadi obat diare.

4. Immunistimulan

Kandungan etanol dan andrografolid dalam sambiloto juga dapat mendorong produksi antibodi yang memengaruhi imun dalam tubuh.

Karena itu, tanaman tersebut dapat menjadi solusi bagi orang yang kekebalan tubuhnya lemah.

Baca juga: Manfaat Tanaman Lidah Buaya untuk Mengendalikan Gula Darah Penderita Diabetes

5. Antioksidan

Ekstrak air sambiloto dapat meningkatkan senyawa yang berperan sebagai antioksidan dalam tubuh. Kondisi ini membuat tanaman tersebut melindungi dari paparan radikal bebas penyebab penyakit.

6. Hepatoprotektor

Kandungan aktif di sambiloto juga terbukti mengurangi hepatotoksisitas dan gejala penyakit pada penderita infeksi hepatitis. Senyawa di dalamnya ampuh menghambat racun merusak organ dalam tubuh. Ini membuat sambiloto berguna bagi pengobatan hepatitis.

7. Antiinflamasi

Senyawa aktif dalam sambiloto terbukti manjur untuk atasi pembengkakan. Ini karena kandungannya merangsang otak menghasilkan zat antiinflamasi.

8. Antidemam

Sambiloto juga dapat dimanfaatkan sebagai obat antipiretik atau pencegah demam. Pemberian ekstrak etanol dari tanaman ini bahkan sebanding dengan konsumsi obat aspirin.

Ilustrasi tanaman sambiloto, daun sambiloto.WIKIMEDIA COMMONS/H.ZELL Ilustrasi tanaman sambiloto, daun sambiloto.
9. Kardiovaskular

Tanaman tersebut mengandung senyawa aktif yang daat menurunkan kerusakan pada otot jantung. Selain itu, sambiloto dapat meningkatkan pembekuan darah saat operasi, mencegah penyempitan dan kontraksi pembuluh darah, serta membatasi aliran darah dari jantung ke organ lain.

Baca juga: 10 Manfaat Daun Pakis Sayur untuk Kesehatan

10. Antivirus

Ekstrak tanaman ini terbukti mengurangi sel positif HIV, mencegah penularan ke sel lain, dan menghentikan perkembangan penyakit tersebut.

11. Antiracun

Kandungan etanol aktif dari sambiloto terbukti mencegah gagal pernapasan dan kematian akibat racun kobra dengan cara menetralkannya.

12. Antifertilitas

Studi menunjukkan, senyawa andrografolid natrium suksinat dari sambiloto dapat menghambat produksi hormon progesteron. Karena itu, tanaman ini dapat menjadi alat kontrasepsi alami.

13. Antikanker

Hasil penelitian juga mengungkapkan andrografolid dalam sambiloto dapat menjadi obat antikanker. Penyakit yang dapat diatasi seperti kanker payudara, sistem saraf pusat, kolon, paru-paru, melanoma, ovari, prostat, dan leukimia.

Senyawa tadi juga dapat menghentikan siklus pertumbuhan sel kanker, meningkatkan imun pelindung tubuh, serta menurunkan pembentukan tumor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com