Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang 23-24 Januari 2024

Kompas.com - 22/01/2024, 18:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada Selasa (23/1/2024) hingga Rabu (24/1/2024).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, potensi cuaca ekstrem tersebut dapat berupa hujan lebat, petir, kilat, dan angin kencang yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, badai, dan tanah longsor.

"Bencana hidrometeorologi basah masih dapat terjadi akibat adanya cuaca ekstrem hujan sedang-ekstrem dan angin kencang. Puncak musim hujan diprediksi dasarian 3 Januari dan Dasarian 1 Februari," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto kepada Kompas.com, Selasa (12/1/2024).

Sebagai informasi, dasarian adalah satuan waktu meteorologi, yang lamanya adalah sepuluh hari.

Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang pada 23-24 Januari 2024?

Baca juga: BMKG Ungkap Cuaca Ekstrem di Jawa dan DIY, Berlangsung Sampai Kapan?

Wilayah yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang 

Berdasarkan data peringatan dini cuaca ekstrem yang dirilis oleh BMKG, berikut sejumlah wilayah yang berpotensi hujan lebat dan angin kencang pada 23-24 Januari 2024:

23 Januari 2024

1. Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kepulaun Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Papua Barat
  • Papua.

2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • DKI Jakarta
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Gorontalo
  • Maluku.

3. Wilayah yang berpotensi angin kencang:

  • Maluku Utara.

24 Januari 2024

1. Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Papua Barat
  • Papua.

2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Maluku.

3. Wilayah yang berpotensi angin kencang:

  • Maluku Utara.

Baca juga: BMKG Ungkap Alasan Hawa Gerah Saat Musim Hujan

Cuaca ekstrem dipengaruhi Siklon Tropis Anggrek

Dilansir dari laman BMKG, kondisi cuaca ektrem itu dipengaruhi oleh Siklon Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 35 knots, tekanan 999 hPa, dan pergerakan ke arah Barat Daya menjauhi Wilayah Indonesia.

Siklon tropis ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar siklon tropis, serta menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih besar dari 25 knot (low level jet) di sekitar siklon tropis.

BMKG mencatat, intensitas Siklon Tropis Anggrek dalam 24 jam ke depan persisten berada di Kategori 1 dan menjauhi wilayah Indonesia.

Selain itu, terdapat pula Sirkulasi Siklonik yang terpantau di Samudera Hindia barat Sumatra Utara dan Samudera Pasifik utara Papua Barat yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Teluk Thailand hingga Selat Malaka, dan Samudera Pasifik utara Papua hingga Papua Barat.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang di Kalimantan Utara hingga Selat Makassar, Laut Jawa hingga Laut Banda, Laut Arafuru hingga Perairan utara Australia dan Laut Timor. Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada dari Laut Jawa hingga Laut Banda, dan Laut Sawu hingga Laut Timor.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut," ungkap BMKG.

Selain itu, terdapat peningkatan kecepatan angin yang mencapai lebih dari 25 knot. Hal itu terpantau di Laut China Selatan, Samudera Hindia barat Bengkulu, Laut Jawa utara Banten hingga Jawa Barat.

Kecepatan juga terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga Laut Timor, Selat Makassar hingga Laut Banda, Laut Maluku hingga Laut Seram, Laut Arafuru, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com