Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Diperbincangkan, Benarkah Rutin Lari 30 Menit Bisa Sembuhkan Patah Hati?

Kompas.com - 15/01/2024, 08:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Hal ini akan membuat orang yang sedang patah hati merasa lebih berarti dalam menjalani hidup.

Ratna juga menekankan pentingnya untuk berbagi cerita kepada teman terdekat, keluarga, psikolog, jika keadaan tersebut dirasa sudah memberatkan diri sendiri.

Baca juga: Perusahaan di Jepang Memiliki Cuti Patah Hati dengan Berbagai Versi, seperti Apa Ceritanya?

“Kalau tidak ingin datang langsung, bisa dicoba untuk melakukan konsultasi online yang memudahkan kita untuk berbagi cerita dengan profesional, seperti psikolog,” ungkapnya.

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penerimaan dari emosi setelah patah hati.

“Kita harus menerima semua emosi kita, baik emosi positif maupun negatif. Kita harus sadar kalau memang kondisi kita sedang tidak baik-baik saja,” jelasnya.

Dengan penerimaan ini, tubuh dan pikiran tidak akan melakukan penolakan-penolakan yang berujung pada kesulitan untuk move on.

Baca juga: Jangan Putus Asa Dahulu, Ini 5 Dampak Positif dari Patah Hati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com