Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS-Inggris dan Houthi Yaman Saling Serang di Laut Merah, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Kompas.com - 14/01/2024, 20:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kondisi Laut Merah memanas usai Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan ke kelompok Houthi di wilayah Yaman pada Kamis (11/1/2024).

Serangan dilakukan setelah Houthi menyerang kapal-kapal komersial yang melalui Laut Merah menuju Israel dengan pesawat tak berawak dan rudal.

Kelompok Houthi menyatakan serangan di rute pelayaran Laut Merah sebagai dukungan terhadap Palestina dan Hamas yang tengah berperang dengan Israel.

Laut Merah dikenal sebagai salah satu jalur pelayaran terpadat di dunia. Rute pelayaran ini menghubungkan Eropa dengan Asia dan Afrika Timur.

Lalu, apa dampak yang akan terjadi akibat konflik antara AS-Inggris dan Houthi Yaman di Laut Merah?

Baca juga: Mengenal Houthi di Yaman, Resmi Jadi Target Serangan AS-Inggris


Dampak ketegangan di Laut Merah bagi Indonesia

Ahli Hubungan Internasional dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Lukman Fahmi mengatakan, konflik AS-Inggris dan Houthi di Laut Merah akan memengaruhi kondisi perekonomian dan perdagangan dunia.

Ini terjadi karena pengiriman komoditas barang yang biasa melewati Laut Merah akan terganggu.

"Akan berdampak pada kelangkaan beberapa komoditas impor, seperti minyak, pangan, pakaian, dan lain-lain terutama dari Eropa ke Asia," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (14/1/2024).

Menurut Lukman, kelangkaan komoditas impor otomatis akan memengaruhi kenaikan harga komoditas tersebut.

Selain harga yang makin mahal, ongkos transportasi kargo untuk mengirim barang lewat jalur pelayaran juga akan membengkak daripada sebelum konflik terjadi.

Biaya pengiriman barang akan naik karena kapal-kapal kargo akan butuh durasi waktu pengiriman barang yang lebih lama dan jauh karena harus mencari jalur selain Laut Merah.

"Yang biasanya bisa lewat Laut Merah dan Terusan Suez tapi saat konflik ini harus memutar ke selatan melewati Tanjung Harapan di Afrika," lanjutnya.

Jika kondisi ini terus terjadi, Lukman memperkirakan ada potensi penurunan jumlah ekspor-impor di antara negara produsen, negara transit, dan negara konsumen dari komoditas-komoditas tersebut.

Baca juga: Situasi di Laut Merah Memanas, AS-Inggris Saling Serang dengan Houthi Yaman

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com