Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

55,3 Persen Wanita Jepang Tak Puas dengan Suami, Apa Alasannya?

Kompas.com - 14/01/2024, 13:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lebih dari separuh wanita Jepang yang telah menikah mengaku tidak puas dengan pekerjaan rumah tangga suami dan menganggapnya sebagai kekurangan.

Pengakuan tersebut terungkap dari hasil jajak pendapat tahunan yang baru-baru ini dilakukan oleh lembaga penelitian swasta Jepang.

Menurut survei, lebih dari 15 persen melaporkan bahwa pasangan mereka tidak melakukan pekerjaan sehari-hari sama sekali.

Lebih dari setengahnya, atau 55,3 persen, istri di Jepang tidak senang dengan banyaknya pekerjaan yang dilakukan suami mereka di rumah.

Baca juga: Jepang Gratiskan Biaya Kuliah bagi Keluarga dengan 3 Anak Mulai 2025


Tak puas dengan pekerjaan rumah tangga suami

Shufu Job Shoken, sebuah lembaga penelitian swasta yang berbasis di Shinjuku, Tokyo, melakukan survei online terhadap wanita menikah yang ingin bekerja.

Dilansir dari Mainichi, Rabu (10/1/2024), sebanyak 510 wanita menjawab bahwa mereka sebagian besar bertanggung jawab terhadap pekerjaan rumah tangga atau hampir sama-sama bertanggung jawab.

Jajak pendapat meliputi pertanyaan, "Melihat ke belakang pada 2023, apakah suami Anda cukup berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak?"

Hasilnya, sebanyak 55,3 persen responden menyatakan tidak senang dengan tingkat bantuan suami dalam pekerjaan rumah tangga.

Jika dirinci, 39,8 persen responden tidak puas dengan sedikitnya bantuan yang diberikan suami, sedangkan 15,5 persen tidak puas karena suaminya tidak melakukan apa pun.

Tingkat ketidakpuasan tersebut merupakan angka tertinggi selama tiga tahun terakhir pelaksanaan survei.

Sebaliknya, sebanyak 44,7 persen responden mengaku puas dengan kontribusi sang suami terhadap pekerjaan rumah dan mengurus anak.

Jumlah tersebut terdiri dari 16,7 persen yang mengatakan suaminya "melakukan cukup banyak dan saya puas", serta 28 persen yang mengatakan sang suami "melakukan sedikit dan saya tidak mengeluh".

"Ini merupakan tingkat kepuasan terendah selama tiga tahun terakhir," tulis lembaga survei.

Baca juga: Kisah Pasutri di Jepang Tak Mau Hidup Bersama di Bawah Satu Atap demi Hindari Stres

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com