Efek samping lainnya dari makan daging anjing adalah terinfeksi kolera.
Daging anjing mengandung bakteri penyebab kolera. Orang yang memakannya bisa tertular bakteri ini dan terkena kolera.
Menurut WHO, makan daging anjing bahkan dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena kolera sebesar 20 kali lipat.
Bakteri kolera menyebabkan pengidapnya mengalami diare parah dan dehidrasi. Jika tidak diobati, kolera dapat menyebabkan kondisi fatal bagi kesehatan.
Baca juga: 7 Alasan Anjing Menggonggong Tiba-tiba yang Pemilik Wajib Tahu
Konsumsi daging anjing juga dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah.
Hal ini terjadi karena anjing menularkan parasit Trichinellosis ke manusia yang memakannya.
Akibatnya, orang tersebut akan mengalami pendarahan pada bantalan kuku dan mata, kelemahan otot yang ekstrem, dan bahkan berakibat fatal.
Daging anjing dapat menimbulkan resistensi antibiotik atau ketidakmampuan tubuh menerima antibiotik bila dikonsumsi manusia.
Kondisi ini disebabkan anjing yang dikonsumsi tersebut sering menerima antibiotik semasa hidupnya untuk mencegah terjangkit penyakit.
Mengonsumsi daging anjing yang mengandung antibiotik akan menyebabkan lebih banyak infeksi yang resisten atau tidak berefek terhadap antibiotik.
Hal tadi membuat tubuh orang yang memakan daging anjing tidak mampu melawan penyakitnya sehingga berpotensi meninggal dunia.
Baca juga: Anjing Husky Tidak Cocok Dipelihara di Jakarta yang Panas, Benarkah?
Dilansir dari VN Express, daging anjing juga dapat mengandung cacing parasit, seperti Toxocara canis.
Cacing parasit ini terkenal dapat menyebabkan kebutaan, miokarditis, dan gagal napas.
Miokarditis merupakan peradangan yang terjadi pada otot jantung sehingga aliran darah terganggu dan memicu stroke atau serangan jantung.
Daging anjing juga dapat mengandung bakteri lainnya seperti E. Coli dan salmonella.
Orang yang makan daging anjing juga terkena infeksi bakteri seperti antraks, brucellosis, hepatitis, dan leptospirosis yang ada di dalam daging tersebut.
Jika dikonsumsi, bakteri tadi dapat menimbulkan penyakit kronis hingga kematian.
Baca juga: Saat Buaya di India Selamatkan Anjing, Tanda Punya Empati?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.