Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut PDI-P Jadi Salah Satu Penyebab Anjloknya Suara Ganjar

Kompas.com - 12/12/2023, 11:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

1. "Jokowi effect"

Cecep menilai, salah satu faktor yang menyebabkan elektabilitas Ganjar anjlok adalah pandangan pemilih terhadap keberpihakan Jokowi pada salah satu capres, dalam hal ini Prabowo.

Ia mengatakan, sejak awal 2023, pemilih mencari sosok yang dinilai cocok untuk melanjutkan pemerintahan Jokowi pada 2024-2029.

Pemilih yang menginginkan perubahan mengalihkan suaranya ke Anies, sedangkan yang ingin kinerja Jokowi dilanjutkan memilih Ganjar dan Prabowo.

Namun, pada saat itu pemilih belum mengetahui siapa sosok cawapres yang akan mendampingi Ganjar dan Prabowo.

Keduanya juga saling klaim bahwa mereka mendapat dukungan dari Jokowi.

Namun, hal tersebut berubah ketika Prabowo mengumumkan Gibran sebagai cawapresnya pada Minggu (22/10/2023).

Diusungnya Gibran sebagai pendamping Prabowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, menurut Cecep, memunculkan kesan bahwa Jokowi lebih mendukung Prabowo.

"Jadi, di sini survei yang Desember ketimbang survei Agustus sudah jelas posisinya (Jokowi). Jokowi berada di belakang Prabowo. Jadi, Prabowo dapat suara masyarakat yang puas dengan kinerja Jokowi," ungkap Cecep.

"Sehingga kemudian mereka yang ingin keberlanjutan dari Jokowi lebih menitipkan keberlanjutan tersebut kepada Prabowo ketimbang Ganjar," tambahnya.

Baca juga: Mengenal Three Finger Salute, Salam Tiga Jari ala The Hunger Games yang Digunakan Ganjar

2. Sikap ofensif PDI-P

Di sisi lain, Cecep juga menilai bahwa turunnya elektabilitas Ganjar disebabkan oleh sikap PDI-P yang ofensif.

Sikap tersebut tercermin ketika sidang gugatan batas usia capres-cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK) dan saat Gibran ditunjuk sebagai cawapres Prabowo.

Cecep menyampaikan, pada saat itu sikap elite PDI-P terkesan ofensif terhadap Jokowi dan keluarganya.

"Posisinya ofensif dan ini semakin saya kira berdampak pada menurunnya dukungan (dalam) survei terhadap Ganjar," ucap Cecep.

Ia menambahkan, sikap ofensif yang ditunjukkan PDI-P tersebut tidak membuat masyarakat menaruh simpati.

Meski begitu, Cecep menilai bahwa PDI-P sudah dan seharusnya mengubah strategi kampanye karena tren yang negatif terhadap elektabilitas Ganjar.

"Jadi, ini yang kemudian membuat suara Ganjar turun hampir belasan persen dalam empat bulan. Ini tren yang sangat signifikan sebenarnya," jelas Cecep.

Baca juga: Alasan Khofifah Diperebutkan Kubu Ganjar dan Prabowo untuk Jadi Timses

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com