Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ribuan Ton Ikan Sarden Mati dan Terdampar di Pantai Jepang...

Kompas.com - 11/12/2023, 20:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ribuan ton ikan sarden dan makarel terdampar di pantai Toi yang berlokasi di Hakodate, Hokkaido, Jepang pada Kamis (7/12/2023) pagi waktu setempat.

Seorang nelayan berusia 65 tahun mengatakan, ia baru pertama kali melihat fenomena ribuan ton ikan terdampar ini.

“Saya sering melihat ikan mati karena kekurangan oksigen di lepas pantai, namun ini adalah pertama kalinya ada ikan terdampar dalam jumlah besar,” ujarnya dikutip dari StraitsTimes.

Belum diketahui secara pasti penyebab kematian ikan-ikan tersebut. Namun, beberapa pihak mengaitkan fenomena ini dengan pelepasan air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang.

Baca juga: Reaktor Fusi Nuklir Terbesar di Dunia Resmi Beroperasi di Jepang, Disebut Matahari Buatan


Dalam penyelidikan

Saat ini, pemerintah Kota Hakodate dan pemerintah Prefektur Hokkaido tengah melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini.

Seorang pejabat setempat yang mengunjungi lokasi kejadian mengatakan, ribuan ton ikan yang mati menutupi lebih dari satu kilometer pantai dekat pelabuhan perikanan.

Ia memperkirakan, setidaknya ada lebih dari 1.000 ton ikan sarden dan beberapa ikan makarel yang terdampar di pantai.

Pihak berwenang pun sedang bekerja sama dengan para nelayan untuk membersihkan daerah yang terdampak.

Mereka juga memperingatkan bahwa ikan yang tertutup pasir tidak boleh dikonsumsi dan dipakai sebagai makanan untuk budidaya ikan.

Baca juga: 2 Pekerja PLTN Fukushima Dibawa ke RS Usai Tersemprot Air Radioaktif

Penjelasan ahli

Sementara itu, seorang ahli dari Institut Penelitian Perikanan Hakodate, Takashi Fujioka menilai, ada beberapa kemungkinan terkait kematian massal ikan-ikan ini.

Ia menjelaskan, ikan-ikan tersebut kemungkinan mati karena kelelahan setelah kekurangan oksigen.

Hal ini bisa saja terjadi ketika ikan dalam jumlah banyak bergerak di perairan dangkal.

Kemungkinan lain adalah ikan-ikan tersebut dalam keadaan syok, saat tiba-tiba memasuki perairan dingin selama melakukan migrasi.

Menurutnya, fenomena serupa pernah kali pernah terjadi di beberapa wilayah di pesisir Jepang.

Namun, pihaknya mengaku baru pertama kali melihat langsung fenomena itu.

Fujioka menambahkan, ikan yang membusuk bisa menurunkan kadar oksigen di dalam air, sehingga bisa mempengaruhi lingkungan laut.

“Kami tidak tahu pasti dalam keadaan apa ikan-ikan ini terdampar, jadi saya tidak menyarankan memakannya," kata Fujioka dikutip dari AP News.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Makan Ikan Setiap Hari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

6 Temuan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT

Tren
63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

63 Persen Wilayah Masuk Kemarau Mei-Agustus, BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Mengintai

Tren
El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

El Nino Berpotensi Digantikan La Nina, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Analisis Gempa M 6,5 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com