Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Menggerus "Trias Politica"

Kompas.com - 11/12/2023, 16:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

AKIBAT galau menghadapi dampak buruk politik kekuasaan absolut, maka John Locke menggagas konsep ketatanegaraan yang kemudian dikembangkan Montesquieu menjadi apa yang disebut sebagai "Trias Politica".

Inti sukma konsep "Trias Politica" adalah membagi sistem pemerintahan menjadi tiga jenis kekuasaan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Indonesia yang dianggap sebagai negara demokrasi, menganut konsep "Trias Politica".

Pada hakikatnya, "Trias Politica" sengaja membagi kekuasaan justru demi mencegah jangan sampai penguasa berkuasa absolut sehingga rawan tergelincir menjadi sewenang-wenang bergaya "gue mau begini lu mau apa".

Sebagai penguasa yang berwenang eksekutif menatalaksana pemerintahan berdasar "Trias Politica" tidak boleh memiliki wewenang legislatif dan yudikatif.

Secara mekanisme politis, penguasa dikawal oleh konstitusi yang membatasi wewenang penguasa.

Di dalam demokrasi, penguasa tidak berhak legislatif membuat undang-undang serta tidak berhak yudikatif yang merupakan wewenang para penegak hukum.

Namun, das Sollen sesuatu sistem memang tidak selalu sesuai dengan das Sein pewujudan sistem pada kenyataan.

Kenyataan sejarah telah membuktikan "Trias Politica" kerap digerus oleh para penguasa yang dahaga kekuasaan absolut seperti yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte sehingga lupa daratan menobatkan diri sebagai Kaisar Perancis justru pada masa pasca-Revolusi Perancis yang meruntuhkan monarki absolut di Perancis.

Adolf Hitler berkuasa absolut di Jerman disusul Stalin absolut berkuasa di Uni Sowyet, sementara Mao Zedong mabuk kekuasaan absolut sehingga tega membiarkan angkara murka Revolusi Kebudayaan meyengsarakan jutaan rakyat China.

Termasuk kedua telapak tangan sepupu saya yang pianis kaliber dunia dihancurkan oleh popor bedil laskar Revolusi Kebudayaan China.

Sejarah membuktikan bahwa para penguasa dahaga kekuasaan absolut tega menggerus "Trias Politica" dengan merangkap kekuasaan eksekutif sekaligus yudikatif maupun legislatif.

Gejala penggerusan "Trias Politica" di Indonesia mulai terasa tatkala gerakan antikorupsi dimanfaatkan penguasa sebagai senjata politik sandera demi makin berkuasa melumpuhkan para lawan politik.

Penggerusan "Trias Politica" bengis menggerogoti kewibawaan lembaga konsitusi berdampak krisis kepercayaan rakyat terhadap lembaga pemerintahan.

Menggerus "Trias Politica" merupakan angkara murka politik kekuasaan yang sangat berbahaya merusak sendi-sendi peradaban negara dan bangsa serta menyengsarakan rakyat.

Gejala zaman edan ramalan Jayabaya di mana sing ora edan ora keduman makin merajalela mengganas di persada Indonesia masa kini.

Justru dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat "Trias Politica", sebenarnya para penyelenggara pemerintahan akan mampu mewujudkan cita-cita terluhur bangsa, negara dan rakyat Indonesia yang tersirat dan tersurat di dalam UUD 1945 dan Pancasila, yaitu masyarakat adil dan makmur hidup sejahtera di negeri gemah ripah loh jinawi tata tenteram kerta raharja. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com