Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kota dengan Biaya Hidup Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 12/12/2023, 07:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah survei dilakukan oleh Economist Intelligence Unit, untuk mengetahui kota mana saja di dunia yang memiliki biaya hidup tertinggi dan terendah.

Hasilnya, Singapura dan Zurich, Swiss sama-sama menempati posisi teratas, sebagai kota termahal di dunia untuk ditinggali.

Dikutip dari laman Forbes, survei dilakukan sejak 14 Agustus hingga 11 September 2023 yang mencakup 173 kota, dengan membandingkan lebih dari 400 harga untuk lebih dari 200 produk dan layanan.

Survei ini mengungkapkan tren kota-kota yang menghadapi kenaikan harga akibat inflasi, dengan kenaikan harga lebih dari 200 barang dan jasa sebesar 7,4 persen.

Diketahui, kondisi tersebut menurun dari tahun sebelumnya, namun masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tren pada tahun 2017 hingga 2021.

Baca juga: Mengapa Ada Dua Negara Irlandia di Dunia?

Berikut adalah daftar 10 kota termahal di dunia untuk ditinggali menurut survei yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit:

1. Singapura (Index 104)
1. Zurich, Swiss (Index 104)
3. New York City, AS (Index 100)
3. Jenewa, Swiss (Index 100)
5. Hong Kong (Index 98)
6. Los Angeles, AS (Index 97)
7. Paris, Perancis (Index 91)
8. Copenhagen, Denmark (Index 89)
8. Tel Aviv, Israel (Index 89)
10. San Francisco, AS (Index 86).

Baca juga: Mengenal Suku Sentinel, Salah Satu Suku Paling Agresif dan Terisolasi di Dunia

Faktor-faktor yang memengaruhi

Ilustrasi Zurich, Swiss, kota dengan biaya paling tinggi di dunia.Unsplash/Patrick Federi Ilustrasi Zurich, Swiss, kota dengan biaya paling tinggi di dunia.

Dilansir dari laman Economist Intelligence Unit, survei tahun ini mencakup 173 kota besar di dunia, dengan mengecualikan Kyiv (juga tidak disurvei pada 2022) dan Caracas (yang terus menghadapi hiperinflasi).

Ada sejumlah faktor yang memengaruhi kota-kota yang tersebut di atas masuk dalam peringkat 10 besar kota dengan biaya hidup termahal.

Singapura menempati peringkat teratas disebabkan oleh tingginya biaya bahan makanan, alkohol, pakaian, dan kepemilikan mobil pribadi.

Adapun posisi Zurich yang naik dari peringkat enam (2022) ke posisi puncak menemani Singapura karena kekuatan franc Swiss, serta tingginya harga bahan makanan, perlengkapan rumah tangga, dan rekreasi.

Baca juga: 10 Gurun Terluas di Dunia, Peringkat Pertama Bukan Gurun Sahara

New York City, Amerika Serikat (AS) yang berbagi posisi teratas dengan Singapura tahun lalu, turun ke peringkat ketiga, ditemani oleh Jenewa, Swiss.

Ada tiga kota di AS (New York, Los Angeles, dan San Francisco) masuk dalam sepuluh besar. Namun rata-rata kota-kota di sana mengalami penurunan dalam peringkat biaya hidup.

Beberapa mata uang asing menguat terhadap dollar AS pada 2023. Faktor ini menyebabkan sebagian besar dari 22 kota di AS yang dicakup dalam survei turun peringkatnya.

Eropa Barat memiliki empat perwakilan, ini disebabkan oleh tingginya inflasi pada bahan makanan dan pakaian serta apresiasi mata uang di wilayah tersebut.

Tel Aviv di Israel masuk ke dalam daftar karena survei dilakukan sebelum dimulainya konflik antara Israel dan Hamas, yang telah memengaruhi nilai tukar mata uang atau harga di Israel.

Baca juga: 7 Tempat Paling Aneh di Dunia, Ada Air Terjun Darah

Di sisi lain, kota-kota di Amerika Latin dan Eropa barat telah naik peringkat. Kota Santiago de Querétaro dan Aguascalientes di Meksiko misalnya mengalami kenaikan paling tinggi.

Meski ia tidak masuk dalam sepuluh besar, peso terbukti menjadi salah satu mata uang pasar berkembang terkuat pada tahun 2023. Hal tersebut didorong oleh kenaikan suku bunga dan investasi asing yang kuat.

Kota-kota di Eropa, secara umum, mengalami peningkatan peringkat di tengah tingginya inflasi serta apresiasi euro dan mata uang lokal lainnya di kawasan tersebut.

Sedangkan Asia terus mengalami kenaikan harga yang relatif rendah secara rata-rata. Empat kota di China (Nanjing, Wuxi, Dalian, dan Beijing) dan dua kota di Jepang (Osaka dan Tokyo) termasuk yang mengalami penurunan peringkat terbesar tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com