Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Efek Samping Bayam, Ada Potensi Beracun jika Dikonsumsi Keliru

Kompas.com - 05/12/2023, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Kadar oksalat yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat membentuk kristal atau batu yang akan menetap di ginjal.

Terkadang, batu berukuran kecil dapat melewati saluran kemih dan keluar melalui urine tanpa menimbulkan rasa sakit.

Namun, batu yang terlalu besar dapat mengganggu aliran urine di ginjal, ureter, kandung kemih, maupun uretra, sehingga memicu rasa sakit.

Lantaran kaya akan oksalat, mengonsumsi bayam berpotensi meningkatkan risiko batu ginjal pada beberapa orang.

Selain itu, bayam juga tinggi kalium, yang dapat menimbulkan efek berbahaya bagi penderita penurunan fungsi ginjal jika terlalu banyak.

Baca juga: Apakah Makan Bayam dan Kangkung Bisa Picu Asam Urat?

2. Interaksi obat

Dikutip dari Livestrong, bayam mengandung vitamin K dalam jumlah tinggi yang membantu mencegah pendarahan berlebihan dengan mempercepat proses pembekuan darah.

Sayangnya, mengonsumsi sayur bayam berpotensi mengganggu kinerja obat pengencer darah, seperti warfarin.

Warfarin berguna mencegah pembekuan darah yang dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh.

Biasanya, obat jenis ini dikonsumsi di bawah pengawasan dokter oleh penderita stroke dan penyakit jantung untuk mencegah pembekuan darah.

Kendati demikian, konsumsi bersamaan dengan makanan kaya vitamin K seperti bayam berpotensi membuat warfarin tidak bekerja secara maksimal.

Oleh sebab itu, orang yang rutin mengonsumsi obat pengencer darah perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum makan bayam untuk mendapat dosis yang tepat.

Baca juga: Sering Ada di Mi Ayam dan Bakso, Ketahui 3 Efek Samping Caisim bagi Tubuh

3. Alergi

Kandungan salisilat dalam bayam dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang, meski jarang terjadi.

Seseorang dengan toleransi salisilat rendah mungkin mengalami reaksi alergi, bahkan hanya dengan sedikit asupan zat ini.

Gejala alergi salisilat, antara lain kesulitan bernapas, gatal dan iritasi kulit, serta bengkak di tangan dan kaki.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com