Mengenal Eternal Flame Falls, Air Terjun yang Memiliki Api Abadi

KOMPAS.com - Eternal Flame Falls (air terjun api abadi) adalah salah satu tempat paling unik di dunia. Di sana Anda dapat menemukan air terjun yang memiliki nyala api misterius di dalamnya.

Lokasinya berada di di Chestnut Ridge Park, New York, Amerika Serikat. Meskipun terdapat banyak fenomena api abadi “alami” di seluruh dunia, Eternal Flame Falls menjadi salah satu yang unik.

Bagaimana tidak, nyala api kecil tersebut berada di bawah aliran air yang deras. Sampai saat ini Eternal Flame Falls masih menjadi misteri ilmiah.

Baca juga: Mengenal Fenomena Supernova dan Sesuatu yang Terjadi Setelahnya

Mengenal Eternal Flame Falls

Dikutip dari laman NYFalls.com, Eternal Flame Falls adalah air terjun setinggi kurang lebih sembilan meter yang terbagi ke dalam dua bagian.

Bagian atas adalah air terjun kecil setinggi 2,4 meter, dan tingkat kedua lebih luas dan lebar, mengalir di atas batu serpih.

Sebagaimana telah disebutkan, yang membuat air terjun ini menarik adalah, sebuah gua kecil di sebelah kanan air terjun yang menampung sumber gas alam dan dapat menghasilkan api setinggi 10-20 sentimeter.

Baca juga: Proses Terbentuknya Fosil dalam Waktu Ribuan hingga Jutaan Tahun

Aliran pada air terjun ini sangat bergantung pada curah hujan dan air yang mencair. Biasanya hanya mengalir di awal musim semi, atau setelah hujan deras yang berkepanjangan.

Periode Devonian Akhir dengan lautan dangkalnya yang berlumpur dan kaya akan bahan organik menyimpan lapisan batuan serpih, yang dianggap bertanggung jawab atas endapan gas yang menjadi sumber nyala api pada air terjun ini.

Namun, belum dapat dipastikan kapan deposit tersebut ditemukan oleh manusia, dan kapan tepatnya api dalam air terjun pertama kali dinyalakan.

Baca juga: Apa Itu Aurora? Berikut Pengertian dan Proses Terbentuknya

Fenomena Eternal Flame Falls menurut sains

Wikimedia/Rory Szwed Ilustrasi api abadi dalam gua air terjun Eternal Flame Falls.

Dilansir dari laman Discovery, sudah sejak lama para ilmuwan percaya bahwa fenomena api tersebut terjadi karena kantong gas yang muncul dari batuan dasar tua dan panas yang terbuat dari serpih.

Temperatur batuan yang tinggi kemudian memecah molekul karbon dalam serpih, yang pada gilirannya menghasilkan gas alam.

Namun, sekelompok ilmuwan dari Universitas Indiana menemukan bahwa serpih di bawah air terjun sebenarnya tidak cukup panas atau tua untuk membentuk kantong gas.

Baca juga: Bagaimana Fenomena Fatamorgana Bisa Terjadi? Ini Penjelasannya

Nyala api dan rembesan ini telah terjadi selama jutaan tahun di daerah tersebut, dan batuan yang disebut-sebut menjadi sumbernya (kedalamannya sekitar 400 meter) tidak terlalu hangat.

Jadi, seharusnya ia tidak dapat menghasilkan banyak gas pada suhu ini, namun gas tersebut tetap keluar dan tidak habis.

Hipotesis para peneliti tersebut adalah, ada mekanisme berbeda yang bertanggung jawab atas pembentukan gas secara terus menerus di kedalaman.

Artinya, ada faktor lain yang membuat "api abadi" itu tetap menyala. Sayangnya, para peneliti masih belum mengetahui secara pasti apa yang mungkin terjadi.

Baca juga: Proses Terbentuknya Awan, Tetesan Air yang Melayang di Udara