Dilansir dari DailyMail, wanita pertama pasangan seksual pria tersebut dirujuk ke rumah sakit oleh dokter mata pada Maret 2022 setelah mengeluh penglihatannya kabur dan takut menjadi buta.
Pada April, pasien wanita lainnya dirawat di rumah sakit yang sama dengan keluhan sakit kepala, gangguan pendengaran ringan, serta penglihatan kabur dan penglihatan ganda yang memburuk. Ia diketahui juga pernah tidur dengan pria yang sama.
Kemudian wanita ketiga dari pria itu pergi ke dokter dengan keluhan ruam di seluruh tubuh dan kulit telapak tangannya mengelupas pada Mei 2022. Selain itu, juga muncul bintik-bintik yang mengganggu penglihatannya dan kepekaannya terhadap cahaya berubah.
Wanita keempat menerima diagnosis sifilis mata pada bulan Juni, dan kasus kelima ditemukan di klinik oftalmologi rumah sakit pada bulan Juli.
Pejabat kesehatan mengatakan, semua pasien diobati dengan penisilin dan tidak ada penularan tambahan yang diketahui.
Baca juga: 5 Cara Melentikkan Bulu Mata Tanpa Gunakan Penjepit
Sifilis mata merupakan penyakit sifilis yang menyerang bagian mata dikarenakan terinfeksi bakteri.
Sifilis sendiri adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang berpotensi mematikan dan menyebar melalui kontak kulit ke kulit dan umumnya berkembang di sekitar alat kelamin.
Namun, jika tidak segera diobati, bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke mata, telinga bagian dalam, atau sistem saraf pusat.
Gejala dari sifilis mirip dengan penyakit lain sehingga sangat sulit didiagnosis, seperti pilek dan sakit tenggorokan.
Penderita juga mengalami luka meski awalnya berukuran kecil sehingga sering kali diabaikan.
Selain itu, gejala sifilis mata dapat berupa:
Berbeda dengan penyakit menular seksual lainnya yang hanya menyerang mata jika terkena cairan yang terinfeksi, bakteri sifilis dapat berpindah melalui aliran darah.
Virus ini dapat menyebar ke organ dan sistem tubuh lain, termasuk ke sistem saraf yang dapat menyebabkan stroke, dan ke mata yang dapat mengakibatkan kebutaan.
Baca juga: 8 Kebiasaan yang Bisa Merusak Mata, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.