Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mahasiswi Unesa Diduga Alami Pelecehan Seksual, Pelaku Bilang Hanya Bercanda dan Ancam Lapor Balik

Kompas.com - 16/11/2023, 11:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu mahasiswa Teknik Informatika Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jawa Timur diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi di lingkungan kampus.

Peristiwa tak mengenakan tersebut dialami oleh D (22) ketika ia sedang mengawasi mahasiswa baru dalam simulasi Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di depan Gedung Rektorat Unesa.

Terjadinya dugaan pelecehan seksual yang dialami D diketahui warganet dari unggahan akun X @convomfs pada Minggu (12/11/2023).

Korban mengatakan, pelaku melakukan pelecehan seksual pada Minggu (20/8/2023).

"It's time to speak up," ujar korban dalam unggahan.

Kronologi mahasiswa Unesa diduga alami pelecehan seksual

Dihubungi Kompas.com, Selasa (14/11/2023), korban membeberkan kronologi ketika pelaku melakukan aksi tak terpujinya di depan Gedung Rektorat Unesa.

Korban mengungkapkan, awalnya ia berkumpul bersama beberapa mahasiswa lain yang tergabung di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Unesa pada Minggu (12/11/2023).

Setelah itu, korban bergabung dengan ketua BEM di lingkungan Unesa di sekitar tangga dekat lapangan rektorat.

"Kami mengobrol sekaligus memantau mahasiswa baru dari masing-masing fakultas," ujar korban.

Baca juga: Kasus Dugaan Pelecehan Seksual BEM FMIPA UNY Hoaks, Ternyata Ini Motif Pelaku

Pada saat itu, pelaku bersama beberapa mahasiswa Teknik datang dan menyalami mahasiswa lain di lokasi.

Pelaku kemudian menatap korban yang sedang menghadap ke lapangan.

"Kemudian dia membalikkan diri menghadap ke lapangan dan menempelkan tubuhnya ke tubuh saya, menyender, dan bertumpu kepada saya," ungkap korban.

Korban mengaku tubuhnya mengenai tubuh pelaku. Namun, korban kesulitan mengelak karena tubuh pelaku yang besar.

Baca juga: Kronologi Mahasiswa UNY Sebar Hoaks soal Pelecehan Seksual Pengurus BEM FMIPA

Korban berusaha menghindar

Korban yang terhimpit tubuh pelaku sempat berusaha untuk mendorong untuk menghindar.

Meski begitu, pelaku hanya tertawa dan berkata, "Oh, ada orang di sini" sambil berdiri tegak.

Korban mengatakan, pelaku melakukan aksinya di depan umum di mana banyak mahasiswa sedang berkumpul.

"Perempuan di sana hanya ada saya sendirian. Karena memang, saya Ketua BEM perempuan satu-satunya, posisi teman-teman perempuan biro saya shalat dan belum kembali," ungkapnya.

Baca juga: Kata UNY soal Nasib Pelaku Penyebar Hoaks Pelecehan Seksual di Kampus

Pelaku tarik ID card korban

Selain menempelkan tubuhnya, pelaku juga sempat menarik ID card korban yang sedang merapikan baju yang kusut.

Pada saat itu, korban hanya terdiam dan tidak ada orang lain yang membantunya. Bahkan, ada sejumlah orang yang justru tertawa.

"Ada beberapa yang menertawakan dan menganggap itu hanya sebuah candaan," ujar korban.

Korban mengaku saat itu hanya ingin menangis dan pulang. Korban kemudian melaporkan peristiwa tak mengenakan yang ia alami kepada temannya selaku wakil ketua BEM.

Korban menceritakan aksi pelaku di depan teman-temannya dan tangisnya pun pecah.

Teman korban sempat menelepon pelaku untuk menanyakan ihwal aksi tak terpuji yang dilakukannya. Tanpa disangka, pelaku menilai tindakannya sebagai candaan semata.

Baca juga: Beri Komentar Terindikasi Pelecehan di YouTube Bisa Dipidana, Ini Kata Kemenkominfo

Dilaporkan ke kampus

Melalui telepon, korban mengatakan kepada pelaku bahwa ia ingin menyelesaikan peristiwa tersebut melalui pihak ketiga, yaitu Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unesa.

Pelaku yang mengetahui niat korban kemudian balik menantang korban dan mengancam akan melaporkan balik kasus itu.

Korban yang merasa dirugikan akhirnya benar-benar melaporkan dugaan pelecehan seksual yang ia alami pada Senin (21/8/2023).

Saat dikonfirmasi lebih lanjut, korban mengatakan sedang menjalani perawatan di sebuah RS.

Ia meminta supaya dugaan pelecehan seksual yang dirinya alami pada Agustus 2023 lalu diselesaikan seadil-adilnya.

"Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku karena proses ini sangat traumatik untuk saya," tandas korban.

Baca juga: Kata Media Asing soal Kasus Dugaan Pelecehan Miss Universe Indonesia

Langkah kampus

Terpisah, Kepala UPT Humas Unesa Vinda Maya Setianingrum mengonfirmasi adanya dugaan pelecehan seksual sebagaimana informasi yang beredar di media sosial.

Ia menyampaikan, pelaku masih berstatus sebagai mahasiswa walau dugaan pelecehan seksual yang dilakukan sudah ditangani Satgas PPKS Unesa.

"Masih mahasiswa karena prosesnya kan masih berlangsung," ujar Vinda saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (14/11/2023).

Lebih lanjut, Vinda menuturkan, pengusutan dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan oleh D sudah berlangsung selama dua bulan terakhir.

Satgas PPKS Unesa telah menyerahkan rekomendasi sanksi kepada Rektor Unesa untuk diputuskan pada hari ini, Kamis (16/11/2023).

Sebelumnya, pihak kampus juga sudah memanggil korban dan pelaku ketika laporan diterima.

"Jadi, ini posisinya untuk rekomendasinya sudah ada di meja pak rektor. Tinggal pak rektor nanti yang akan memutuskan kira-kira rekomendasi sanksi apa yang akan diberikan," jelas Vinda.

"Jadi, ada proses sidang di komisi etik. Kami masih menunggu itu," tambahnya.

Baca juga: Duduk Perkara Penyanyi Lizzo Digugat Penari Latarnya, Dituduh Lakukan Penghinaan Fisik dan Pelecehan Seksual

Korban jalani pemulihan

Vinda juga menjelaskan, Unesa membentuk Satgas PPKS berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 30 Tahun 2021.

Satgas PPKS Unesa terdiri dari dokter, psikolog, sosiolog, ahli hukum, termasuk ahli keagamaan.

Saat ditanya soal hukuman terberat yang akan diterima pelaku, Vinda belum mau berbicara banyak.

Ia hanya mengatakan ancaman hukuman terhadap pelaku pelecehan seksual merupakan ranah tim bidang hukum Satgas PPKS.

Kondisi korban sendiri, kata Vinda, sedang menjalani masa pemulihan. Vinda berharap korban segera membaik.

"Enggak sampai (lapor polisi). Kita tangani secara kelembagaan karena ini terjadinya di Unesa," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com