Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantahan Terduga Pelaku Pelecehan Seksual UNY, Sebut Dirinya Difitnah dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Kompas.com - 11/11/2023, 15:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tengah disorot buntut dugaan pelecehan seksual yang dilakukan salah satu pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Dugaan pelecehan seksual berembus setelah terduga korban mengungkapkan peristiwa tak mengenakkan yang ia alami melalui media sosial X.

Berdasarkan tangkapan percakapan WhatsApp yang diunggah akun @txtdarisisange, Jumat (10/11/2023), terduga pelaku mengirimkan pesan berisi ajakan agar terduga korban datang ke suatu tempat.

Namun, terduga korban membalas bahwa ia ingin terduga pelaku berhenti melecehkan dirinya. Terduga korban juga bilang, ia ingin kuliah dengan tenang.

"Loh mau ngelawan? Gw anak bem bisa bikin lo makin rendah lo***, kalau lo gamau gw je*** dateng ke tempat biasa," ujar terduga pelaku.

"Iya deh mass... Plis jangan apa apain aku, jam 5 aku ke sana nanti," balas terduga korban.

Belakangan diketahui bahwa terduga pelaku adalah mahasiswa berinisial MF. Tetapi ia membantah bahwa dirinya melakukan pelecehan seksual sebagaimana yang beredar di X.

Baca juga: Beri Komentar Terindikasi Pelecehan di YouTube Bisa Dipidana, Ini Kata Kemenkominfo

Bantahan terduga pelaku

MF yang disebut melakukan pelecehan seksual buka suara mengenai tuduhan yang diarahkan kepada dirinya.

Ia mengatakan, dirinya menjadi korban fitnah dan siap menempuh jalur hukum atas kasus tersebut.

"Saya selaku MF orang yang difitnah untuk melakukan tindak kekerasan seksual," ujar MF dikutip dari Kompas.com, Jumat, ketika melakukan klarifikasi di FMIPA UNY.

"Di sini saya izin klarifikasi bahwa saya tidak melakukan kekerasan seksual dan tidak pernah melakukan kekerasan seksual apapun itu kepada siapapun," sambungnya.

Baca juga: Kata UNY soal Unggahan Viral Dugaan Pelecehan Seksual di Kampusnya

Permintaan MF kepada pengunggah

Di sisi lain, MF yang menyebut dirinya difitnah meminta pengunggah kabar pelecehan seksual untuk menunjukkan itikad baik.

Ia bahkan mempersilakan orang lain untuk memeriksa ponsel termasuk riwayat percakapannya untuk membuktikan bahwa tidak ada pesan seperti yang beredar di X.

"Untuk tuduhan tuduhan tersebut seperti yang saya bilang mau dilakukan seperti apa silakan, cek HP saya maupun apa silakan ini dicek tidak ada chat apapun yang saya hapus silakan diperiksa," imbuhnya.

MF mengaku, usai kabar dirinya melakukan pelecehan seksual, ia dicari, diancam, bahkan akun media sosialnya hampir diambil alih.

Tak sampai di situ, ia juga mengaku, foto dan identitasnya tersebar di media sosial.

"Beberapa itu mengancam melakukan tindakan kekerasan fisik dan bahkan ada yang mendatangi tempat tinggal saya di kosan," ujar MF.

"Karena itu (identitas tersebar) saya ingin menindaklanjuti dan saya berani berhadapan langsung sama orang yang melakukan tuduhan tersebut," sambungnya.

Baca juga: Kata Media Asing soal Kasus Dugaan Pelecehan Miss Universe Indonesia

UNY sebut ada indikasi fitnah

Meski kabar pelecehan seksual sudah berembus di media sosial, UNY menyebut tuduhan memiliki indikasi fitnah dan meragukan.

Hal tersebut diutarakan Dekan FMIPA UNY Prof Dadan Rosana berdasarkan beberapa alasan.

Pertama, ia mengatakan bahwa akun pertama yang menyebarkan kabar pelecehan seksual yang dilakukan MF adalah akun samaran atau tidak jelas. Akun tersebut juga langsung menghapus unggahannya.

"Kami sedang melacak tapi belum dapat sumbernya," ujar Dadan, dikutip dari Kompas TV, Jumat.

Baca juga: Kronologi Dugaan Pelecehan dan Pungli Oknum Kades di Bandung

UNY cari terduga pelaku

Saat ini, UNY tengah melacak siapa pengirim pesan anonim yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual.

Dadan menjelaskan, dalam unggahan, pengunggah mengaku dirinya bertemu dengan terduga pelaku ketika penerimaan mahasiswa baru pada Februari.

Padahal Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UNY baru dimulai pada Agustus.

Bila hasil telah menunjukkan fitnah maka dugaan pelecehan seksual akan dilaporkan ke bidang hukum UNY untuk ditindaklanjuti.

"Sehingga perlu di tabayun beberapa pihak yang mungkin bisa membantu kejelasan informasinya. Info lainnya nanti bisa konfirmasi ke humas kami, karena saat ini proses menelaah kebenaran dari hal tersebut," imbuh Dadan.

Baca juga: Gunakan Kartu Akses Anggota Polri, Ini Identitas Pelaku Pelecehan Seksual di Transjakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Tren
Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com