Pertama, bisa jadi hal itu disebabkan karena alergi oral.
Ketika seseorang yang memiliki alergi terhadap serbuk sari pohon atau rumput, maka mereka juga akan bereaksi sama terhadap makanan tertentu yang memiliki susunan protein yang serupa.
Kemungkinan lainnya adalah sindrom lateks-buah, di mana ketika orang yang alergi terhadap lateks juga menunjukkan kepekaan terhadap beberapa makanan, termasuk tomat dan kentang, yang memiliki protein serupa.
Namun, alergi atau kepekaan ini umumnya tidak muncul sebagai nyeri sendi atau gejala artritis lainnya.
Kemungkinan lain, nyeri sendi datang bukan karena terong, namun bahan makanan lain yang disantap bersamaan dengan terong, seperti daging prosesan dan keju, jenis makanan yang bisa memicu radang sendi.
Baca juga: Mengenal Osteoarthritis, Radang Sendi yang Bisa Terjadi pada Usia Muda
Dilansir dari Medical News Today, sayuran yang tergolong nightshade adalah terong, tomat, kentang, juga paprika.
Menurut peneliti, selain terong, yang juga sering dijadikan kambing hitam penyebab radang sendi adalah tomat.
Padahal, para ilmuwan tak menemukan kaitan di antara keduanya, yaitu antara sayuran nightshade dan penyebab radang sendi.
Bahkan dalam studi di tahun 2021, ilmuwan dengan jelas menyatakan, rutin mengonsumsi kentang ungu justru dapat menyembuhkan peradangan dan kerusakan DNA.
Meski begitu, seseorang yang mengalami alergi selepas makan terong-terongan memang sebaiknya menyingkirkan sayuran ini dari menu mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.