Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Oknum Mengaku Mahasiswa Galang Donasi di Stasiun Bandung, Ini Kata KAI

Kompas.com - 29/10/2023, 16:10 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial TikTok diramaikan dengan video petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) menegur beberapa orang yang mengaku sebagai mahasiswa dan melakukan penggalangan dana di Stasiun Bandung, Jawa Barat.

Peristiwa tersebut diketahui warganet setelah akun @roeswa*** mengunggah beberapa video ketika dirinya bertemu oknum yang sedang beraksi.

Penggunggah tersebut bernama Danang Novika Ruswantara, selaku petugas di Stasiun Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Ramai soal Video Satpol PP Duel dengan Pedagang Kopi Keliling di Bundaran HI, Diawali Aksi Penusukan

Dalam video tampak yang bersangkutan meminta oknum yang menggalang dana untuk meninggalkan Stasiun Bandung.

Namun, oknum tersebut tetap ngeyel bahkan kembali berkeliaran di Stasiun Bandung meski sudah diancam akan dilaporkan ke Satpol PP.

"Hati-hati dengan modus Mahasiswa Charity di Stasiun-stasiun. Sudah sering diusir sama petugas stasiun tapi masih membandel," tulis Danang, Sabtu (28/10/2023).

Baca juga: Viral, Video Kabut Tebal Selimuti Sejumlah Pantai Gunungkidul pada Siang Hari, Fenomena Apa?

Baca juga: Temuan Soal Akal-akalan Raup Donasi ACT di Sejumlah Warteg

Kronologi kejadian

Danang menjelaskan, ia sudah beberapa kali bertemu dengan oknum yang mengaku mahasiswa tersebut melakukan penggalangan dana di Stasiun Bandung.

Salah satunya terjadi pada Sabtu (28/10/2023) ketika ia hendak pulang ke indekos.

Pada saat itu, Danang disapa oleh salah satu oknum yang menawarkan voucher dengan dalih donasi di pedestarian depan Stasiun Bandung.

Tetapi, ia tidak langsung percaya dengan perkataan oknum dan balik mencecar mereka soal izin melakukan galang dana dan identitasnya.

Baca juga: Viral, Video Keributan Pengemudi Taksi Online di Stasiun Solo Balapan, Ini Tanggapan KAI

Namun, oknum tampak kebingungan ketika menjawab mengenai status mahasiswa dan nama universitas mereka.

Danang juga bertemu dengan oknum lain dengan modus serupa pada Sabtu (28/10/2023) setelah pulang dari Nagreg.

"Setelah itu saya tegur lagi karena malam sebelumnya sudah viral di TikTok," ujar Danang kepada Kompas.com, Minggu (29/10/2023).

"Saya dan banyak (orang) yang mengeluhkan ketidaknyamanan tersebut. Setelah itu, saya dan teman saya jajan di Loko Cafe, waktu mau pulang ada lagi tapi kelompok yang berbeda, saya tegur lagi," sambungnya.

Baca juga: Ramai soal Penggalangan Donasi Rumah Gala Sky, Ini Kata Kemensos

Uang diduga mengalir ke perusahaan

Danang mengatakan, oknum yang berkeliaran di Stasiun Bandung untuk menggalang dana terdiri dari 3-4 wanita dan 1 pria.

Mereka tidak hanya mengaku sebagai mahasiswa, tapi juga pihak dari suatu event.

"Yang saya temui malam dan siang untuk Yayasan Kanker, sempat nunjukin IG-nya, yaitu @funcharitybdg dan di sana ada foto Pak Ridwan Kamil, Wali Kota Cirebon Pak Nazarudin, dan Bupati Tasikmalaya," jelas Danang.

Setelah video Danang booming di TikTok, banyak warganet yang menghubungi dirinya melalui DM.

Baca juga: Viral, Video Pengendara Motor di Lamongan Adang Bus Lawan Arah, Diamuk Kernet Kendaraan Diseret

Sebagian dari mereka mengaku pernah melakukan aksi serupa, namun diduga uang yang diterima dengan dalih galang dana tidak sepenuhnya mengalir ke yayasan.

Diduga, uang mengalir ke perusahaan yang mengerahkan oknum untuk turun ke jalan-jalan.

Selain menawarkan voucher dengan dalih sumbangan, oknum juga menjajakan keripik dan minuman kopi.

"Saya melakukan aksi ini (menegur oknum) atas inisiatif saya sendiri karena video malam sebelumya viral," imbuh Danang.

"Karena di video pertama saya yang FYP banyak yang mengeluh (oknum) di hampir beberapa sudut-sudut Kota Bandung. Dari keterangan DM yang bilang donasi tapi besarannya lebih banyak yang masuk ke kantor," sambungnya.

Baca juga: Marak Warganet Minta Bantuan di Medsos Saat Corona, Ini Tips Donasi Tepat Sasaran

Tanggapan KAI Daop 2

Sementara itu, Manager Humas Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono membenarkan adanya pihak-pihak yang melakukan penggalangan dana di areal Stasiun Bandung, tepatnya di luar stasiun.

"KAI Daop 2 Bandung memastikan bahwa hal tersebut tidak pernah terjadi di dalam area Stasiun Bandung," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu.

Mahendro menyampaikan, segala bentuk kegiatan dan aktivitas dalam bentuk apa pun di area stasiun harus mendapatkan izin dari KAI.

Selain itu, pihak yang akan menggelar kegiatan di stasiun tidak mengganggu pelayanan penumpang serta kenyamanan para pengguna jasa kereta.

"Karena terjadi di luar area stasiun, tentunya pihak KAI Daop 2 Bandung mempunyai keterbatasan dalam menindak pelaku," tutur Mahendro.

Baca juga: KAI Ungkap Alasan Pengendara Sepeda Motor Masuk ke Stasiun Tugu Yogyakarta

Sudah ditegur

Mahendro menegaskan, pihaknya sudah berkali-kali menegur oknum yang mengaku mahasiswa menggalang dana di Stasiun Bandung.

Namun, mereka tetap keukeuh dengan alasan bahwa kegiatannya berada di luar stasiun.

"KAI Daop 2 Bandung berharap, pihak yang berwenang dapat menindak aktivitas yang dilakukan para pelaku yang sudah meresahkan serta mengganggu kenyamanan dan ketenangan para pengguna jasa KA," pungkasnya.

Baca juga: Jadwal Terbaru Kereta Cepat Whoosh Mulai November 2023, Jadi 28 Perjalanan Tiap Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com