Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Berkunjung ke Korea Selatan Wajib Bawa Paspor Lama? Ini Penjelasan Atase Imigrasi KBRI Seoul

Kompas.com - 19/10/2023, 09:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

"Jadi paspor lama yang bersangkutan dinilai bermanfaat sebagai data dukung untuk membuktikan legitimasi kunjungannya," tuturnya.

Apabila setelah menunjukkan dokumen yang diminta, yang bersangkutan ditolak masuk ke Korea Selatan, hal itu merupakan hasil penilaian keseluruhan dari petugas.

"Bukan sebatas karena tidak membawa paspor lama," tegas Caven.

Namun, Caven mengatakan, kasus seperti itu sangat jarang terjadi.

Baca juga: Cerita Ayya, Wakil Indonesia di Jambore Pramuka Dunia Korea Selatan...

Dokumen persyaratan masuk Korea Selatan

Menurut Caven, syarat masuk ke Korea Selatan hanya dua, yaitu:

  1. Paspor yang masih berlaku.
  2. Visa yang masih berlaku.

"Tapi, tentunya petugas dapat menanyakan hal-hal lain yang dinilai perlu untuk membuktikan legitimasi kunjungan yang bersangkutan. Misal, tiket kepulangan, ketersediaan dana, akomodasi, dan lain-lain," kata dia.

Mengacu pada persyaratan di atas, Caven menambahkan, pengunjung tidak perlu membawa paspor lama saat berkunjung ke Korea Selatan.

"Saya rasa tidak perlu khawatir sehingga membawa dokumen-dokumen lain selain yang memang diperlukan. Selama traveller memiliki tujuan yang benar untuk mengunjungi suatu negara saya rasa tidak perlu khawatir," terangnya.

Sementara itu, paspor lama pada dasarnya tidak diperlukan sama sekali dalam perjalanan menuju ke Korea Selatan, kecuali untuk membuktikan visa yang ada di paspor lama.

Caven juga menegaskan, paspor lama tidak menjadi persyaratan untuk mengajukan visa.

"Namun tentunya Konsul Imigrasi bisa menanyakan paspor lama apabila ingin menggali info lebih jauh tentang data yang bersangkutan," tandasnya.

Baca juga: Kasus Flu Burung Muncul di Korea Selatan, Puluhan Kucing Dilaporkan Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com