Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perut Buncit atau Obesitas, Manakah yang Lebih Berbahaya?

Kompas.com - 19/10/2023, 08:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perut buncit adalah salah satu kondisi yang perlu diwaspadai.

Ini karena, tidak hanya menggangu penampilan, namun perut buncit juga dapat menyebabkan beberapa risiko kesehatan.

Dikutip dari Daily Mail, seseorang yang memiliki perut buncit, meskipun ia tidak mengalami kelebihan berat badan, dapat berisiko lebih besar untuk meninggal dunia akibat masalah jantung dibanding dengan orang yang mengalami obesitas pada umumnya.

Hal ini lantaran, perut buncit di sekitar pinggang menyebabkan penumpukan lemak yang berbahaya, salah satunya karena mengandung lemak jahat.

Lantas, benarkah perut buncit lebih berbahaya dibanding dengan obesitas?

Baca juga: 7 Cara Jalan Kaki yang Ampuh Mengecilkan Perut Buncit


Baca juga: Tabel Berat Badan yang Disarankan untuk Pria Menurut Kemenkes

Bahaya memiliki perut buncit

Penelitian di AS menunjukkan, orang-orang yang tidak memiliki kelebihan berat badan, namun memiliki perut buncit, akan berisiko 2,75 kali lebih besar meninggal dunia akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal dan lingkar pinggang proporsional.

Selain itu, mereka yang memiliki perut buncit juga berisiko 2,08 kali lebih tinggi mengalami kematian dini dari semua penyebab.

Tak hanya itu, orang-orang dengan berat badan yang sehat, namun memiliki banyak lemak perut juga berisiko mengalami penyakit jantung dibandingkan orang-orang yang umumnya mengalami obesitas.

Dalam hal ini, mereka berisiko 2,34 kali lebih besar dibandingkan mereka yang memiliki berat badan normal dan lingkar pinggang yang teratur.

Baca juga: Lari Vs Jalan Kaki, Mana yang Lebih Efektif Mengecilkan Perut Buncit?

Lemak di perut lebih berbahaya

Ilustrasi membakar lemak di perutUnsplash Ilustrasi membakar lemak di perut
Masih dari sumber yang sama menyebutkan bahwa lemak yang menumpuk di sekitar organ perut lebih berbahaya daripada lemak di pinggul.

Hal ini karena lemak aktif secara metabolik akan melepaskan lebih banyak bahan kimia beracun, dan inflamasi yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

"Kami tahu dari penelitian sebelumnya bahwa obesitas sentral itu buruk, tetapi apa yang baru dalam penelitian ini adalah bahwa distribusi obesitas sentral adalah hal yang buruk. Lemak sangat penting bahkan pada orang dengan berat badan normal," kata penulis senior studi ini dan ahli jantung di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, Dr Francisco Lopez-Jimenez.

Obesitas sentral ditandai dengan ukuran lingkar perut yang lebih besar dari normal.

Ia melanjutkan, mereka yang mengalami obesitas sentral memiliki angka kematian tertinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan kelompok yang dianggap obesitas berdasarkan indeks massa tubuh (BMI).

Baca juga: Bisa Picu Perut Buncit, Hindari 5 Kebiasaan Ini di Malam Hari!

Wanita memiliki risiko yang lebih besar

Amy dan Tammy, kakak dan adik asal Amerika Serikat yang obesitasTLC Amy dan Tammy, kakak dan adik asal Amerika Serikat yang obesitas
Sementara itu, penelitian yang dimuat dalam Journal of American Heart Association edisi 6 Maret 2020 yang melibatkan sekitar 500.000 orang di Inggris telah mengukur tubuh para peserta yang 55 persen di antaranya wanita berusia 40-69 tahun.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com