Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perut Buncit atau Obesitas, Manakah yang Lebih Berbahaya?

KOMPAS.com - Perut buncit adalah salah satu kondisi yang perlu diwaspadai.

Ini karena, tidak hanya menggangu penampilan, namun perut buncit juga dapat menyebabkan beberapa risiko kesehatan.

Dikutip dari Daily Mail, seseorang yang memiliki perut buncit, meskipun ia tidak mengalami kelebihan berat badan, dapat berisiko lebih besar untuk meninggal dunia akibat masalah jantung dibanding dengan orang yang mengalami obesitas pada umumnya.

Hal ini lantaran, perut buncit di sekitar pinggang menyebabkan penumpukan lemak yang berbahaya, salah satunya karena mengandung lemak jahat.

Lantas, benarkah perut buncit lebih berbahaya dibanding dengan obesitas?

Bahaya memiliki perut buncit

Penelitian di AS menunjukkan, orang-orang yang tidak memiliki kelebihan berat badan, namun memiliki perut buncit, akan berisiko 2,75 kali lebih besar meninggal dunia akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal dan lingkar pinggang proporsional.

Selain itu, mereka yang memiliki perut buncit juga berisiko 2,08 kali lebih tinggi mengalami kematian dini dari semua penyebab.

Tak hanya itu, orang-orang dengan berat badan yang sehat, namun memiliki banyak lemak perut juga berisiko mengalami penyakit jantung dibandingkan orang-orang yang umumnya mengalami obesitas.

Dalam hal ini, mereka berisiko 2,34 kali lebih besar dibandingkan mereka yang memiliki berat badan normal dan lingkar pinggang yang teratur.

Hal ini karena lemak aktif secara metabolik akan melepaskan lebih banyak bahan kimia beracun, dan inflamasi yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

"Kami tahu dari penelitian sebelumnya bahwa obesitas sentral itu buruk, tetapi apa yang baru dalam penelitian ini adalah bahwa distribusi obesitas sentral adalah hal yang buruk. Lemak sangat penting bahkan pada orang dengan berat badan normal," kata penulis senior studi ini dan ahli jantung di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, Dr Francisco Lopez-Jimenez.

Obesitas sentral ditandai dengan ukuran lingkar perut yang lebih besar dari normal.

Ia melanjutkan, mereka yang mengalami obesitas sentral memiliki angka kematian tertinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan kelompok yang dianggap obesitas berdasarkan indeks massa tubuh (BMI).

Kemudian, para peneliti melacak siapa saja yang mengalami serangan jantung selama tujuh tahun ke depan, menurut Harvard Health Publishing.

Selama periode tersebut, wanita yang memiliki berat badan lebih besar di bagian tengah tubuhnya memiliki risiko serangan jantung 10-20 persen lebih besar dibandingkan wanita yang tidak memiliki berat badan berlebih.

Bagian tengah tubuh ini diukur berdasarkan lingkar pinggang dan rasio pinggang-pinggul.

Kemudian, penelitian menyebutkan bahwa rasio pinggang-pinggul yang lebih besar menjadi faktor risiko serangan jantung yang lebih besar bagi perempuan dibandingkan laki-laki.

Meski demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa pria dengan perut buncit juga memiliki risiko yang sama besarnya dengan wanita.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/19/081500165/perut-buncit-atau-obesitas-manakah-yang-lebih-berbahaya-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke