Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Berkunjung ke Korea Selatan Wajib Bawa Paspor Lama? Ini Penjelasan Atase Imigrasi KBRI Seoul

KOMPAS.com - Dokumen persyaratan masuk Korea Selatan (Korsel) tengah ramai diperbincangkan warganet di media sosial X.

Warganet menanyakan apakah mereka wajib menyertakan paspor lama jika ingin berkunjung ke Negeri Gingseng itu.

"Bawa passport lama hanya karena ada history ke negara tujuan, atau emg harus prepare bawa aja walaupun blm pernah kesana (Korea Selatan)?" kata akun @hello*******.

"Ke Korea 2x (2019 dan 2022) gak pernah bawa passport lama dan gak ditagih juga sama imigrasi korsel," ungkap warganet dengan akun @fra**.

Lantas, apakah berkunjung ke Korea Selatan wajib membawa paspor lama? Apa saja dokumen yang perlu dipersiapkan ketika ingin mengunjungi negara tersebut?

Penjelasan Imigrasi KBRI Seoul

Atase Imigrasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, Caven Jonathan mengatakan, informasi yang menyampaikan bahwa pelaku perjalanan luar negeri harus membawa paspor lama saat berkunjung ke Korea Selatan adalah tidak benar.

Dia mengaku sering sekali mendapat pertanyaan tersebut.

"International travellers, termasuk Indonesia hanya perlu menunjukkan paspor yang masih valid atau masih berlaku saja untuk masuk ke wilayah Korea Selatan," kata Caven saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/10/2023).

Namun, perlu dicatat, bagi mereka yang memiliki visa yang ada pada paspor yang lama maka wajib menyertakan paspor lama.

Nantinya, paspor lama itu ditunjukkan bersama-sama dengan paspor yang valid.

Alasan imigrasi tanyakan paspor lama

Dalam beberapa kasus, adakalanya Atase/Konsul Imigrasi Korea Selatan meminta pelaku perjalanan luar negeri untuk menunjukkan paspor lama mereka.

"Petugas Imigrasi tentunya punya alasan menanyakan paspor lamanya. Bisa jadi karena memang visanya di paspor tersebut. Dan petugas pun hanya menanyakan, bukan mengharuskan," jelas Caven.

Petugas imigrasi perlu menggali informasi lebih dalam dari seorang international traveller apabila tujuan kedatangan mereka diragukan karena satu dan lain hal.

"Dalam kasus ini, untuk mendapatkan data yang dibutuhkan sepertinya petugas memerlukan histori perjalanan yang bersangkutan dan mereka tidak menemukannya. Terlebih karena paspor yang digunakan masih baru," jelasnya.

Menurut Caven, dengan menunjukkan paspor lama, petugas imigrasi Korea Selatan akan mendapat data pendukung.

"Jadi paspor lama yang bersangkutan dinilai bermanfaat sebagai data dukung untuk membuktikan legitimasi kunjungannya," tuturnya.

Apabila setelah menunjukkan dokumen yang diminta, yang bersangkutan ditolak masuk ke Korea Selatan, hal itu merupakan hasil penilaian keseluruhan dari petugas.

"Bukan sebatas karena tidak membawa paspor lama," tegas Caven.

Namun, Caven mengatakan, kasus seperti itu sangat jarang terjadi.

Dokumen persyaratan masuk Korea Selatan

Menurut Caven, syarat masuk ke Korea Selatan hanya dua, yaitu:

  1. Paspor yang masih berlaku.
  2. Visa yang masih berlaku.

"Tapi, tentunya petugas dapat menanyakan hal-hal lain yang dinilai perlu untuk membuktikan legitimasi kunjungan yang bersangkutan. Misal, tiket kepulangan, ketersediaan dana, akomodasi, dan lain-lain," kata dia.

Mengacu pada persyaratan di atas, Caven menambahkan, pengunjung tidak perlu membawa paspor lama saat berkunjung ke Korea Selatan.

"Saya rasa tidak perlu khawatir sehingga membawa dokumen-dokumen lain selain yang memang diperlukan. Selama traveller memiliki tujuan yang benar untuk mengunjungi suatu negara saya rasa tidak perlu khawatir," terangnya.

Sementara itu, paspor lama pada dasarnya tidak diperlukan sama sekali dalam perjalanan menuju ke Korea Selatan, kecuali untuk membuktikan visa yang ada di paspor lama.

Caven juga menegaskan, paspor lama tidak menjadi persyaratan untuk mengajukan visa.

"Namun tentunya Konsul Imigrasi bisa menanyakan paspor lama apabila ingin menggali info lebih jauh tentang data yang bersangkutan," tandasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/19/093000065/apakah-berkunjung-ke-korea-selatan-wajib-bawa-paspor-lama-ini-penjelasan

Terkini Lainnya

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke