Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daniel Noboa, Ahli Waris Usaha Pisang, Terpilih Jadi Presiden Ekuador di Usia 35 Tahun

Kompas.com - 18/10/2023, 07:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Rakyat Ekuador membutuhkan perdamaian, kami tidak tahan lagi dengan kekerasan, perang ini," kata salah seorang pemilih, Carla Espinoza saat memberikan suara pada Minggu.

Lulusan Harvard Kennedy School, Amerika Serikat ini memfokuskan kampanye pada penciptaan lapangan kerja dan bidang perekonomian.

Dia merekomendasikan  pembebasan pajak dan insentif bagi bisnis baru, serta berjanji untuk menarik lebih banyak investasi asing.

Mengenai maraknya kejahatan, Noboa mengusulkan untuk menempatkan penjahat paling kejam di kapal penjara yang terletak di lepas pantai Pasifik Ekuador.

Ia juga menyarankan untuk meningkatkan kehadiran pasukan militer di perbatasan dan pantai, yang menjadi titik perdagangan kokain.

Selain itu, dirinya membentuk unit intelijen baru untuk memberantas geng-geng kriminal, serta memasok senjata taktis kepada pasukan keamanan.

Baca juga: Calon Presiden Ekuador Tewas Ditembak Saat Kampanye

Hanya akan menjabat hingga 2025

Noboa dijadwalkan akan dilantik pada 25 November 2023, tetapi hanya akan memerintah selama 17 bulan hingga Mei 2025.

Sesuai tujuan penyelenggaraan pemilu presiden tahun ini, Noboa akan menggenapkan empat tahun masa jabatan presiden Guillermo Lasso yang membubarkan kongres pada Mei 2023.

Melalui sidang pemakzulan atau turun tahta, Lasso menyerukan pemilihan presiden dan legislatif secara cepat.

Dikutip dari BBC, Selasa, para analis mengatakan bahwa Noboa, yang memiliki sedikit pengalaman politik, akan menghadapi perjuangan berat untuk mengatasi masalah keamanan Ekuador.

Belum lagi, sosoknya perlu memperbaiki kinerja ekonomi yang buruk selama masa jabatannya yang terbatas.

Meski akan berakhir pada Mei 2025, Daniel Noboa masih dapat mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua.

"Ini adalah waktu yang singkat namun merupakan waktu yang sangat berharga dan dapat digunakan untuk kebaikan, jadi mari kita lihat apakah para politisi mampu melakukannya," ujar analis politik Ekuador, Arianna Tanca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com