Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabun yang Mengundang atau Mengusir Nyamuk, Wajib Tahu agar Tidak Digigit

Kompas.com - 16/10/2023, 10:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

2. Sabun dengan pH tinggi

Kulit yang sehat biasanya memiliki tingkat pH atau potensi hidrogen antara empat dan tujuh. Skala ini digunakan untuk mengukur tingkat kebasaan atau keasaman pada kulit.

Para ahli meyakini, sabun atau losion yang lebih basa atau punya pH tinggi dapat mengubah pH kulit sehingga lebih menarik bagi nyamuk.

Sabun dengan pH lebih tinggi akan mengganggu lapisan asam kulit. Akibatnya, bakteri berpotensi lebih banyak tumbuh di kulit. Hal ini meningkatkan daya tarik kulit bagi nyamuk.

Baca juga: 4 Warna Cat Tembok Rumah yang Ternyata Disukai Nyamuk

Sabun yang mengusir nyamuk

Ilustrasi sabun beraroma kelapa.Freepik/pvproductions Ilustrasi sabun beraroma kelapa.

Sebaliknya, penelitian lain yang dilakukan asisten profesor di Virginia Tech Clément Vinauger menunjukkan ada aroma sabun yang tidak disukai oleh nyamuk.

Sabun beraroma kelapa

Penelitian menunjukkan bahwa nyamuk tidak suka mendekati sabun beraroma kelapa. Bahan kimia yang berasal dari buah tersebut cenderung memiliki efek sebagai pengusir nyamuk.

"Jadi, jika Anda rentan terkena gigitan nyamuk, ini bisa menjadi solusinya,” kata Vinauger.

Meski begitu, penggunaan sabun aroma kelapa tidak selalu ampuh mengusir nyamuk di semua orang.

Ini terjadi karena aroma sabun tetap bercampur dengan bau tubuh seseorang. Orang yang berbeda akan melihat hasil yang berbeda meskipun mereka menggunakan sabun dengan aroma yang sama.

Karena itu, menggunakan obat nyamuk tetap cara yang tepat untuk mengusir nyamuk. Obat nyamuk dibuat dengan formula yang efektif mengusir nyamuk dalam waktu lama. Ini tentu berbeda dengan sabun komersial biasa yang digunakan untuk membersihkan tubuh.

Baca juga: Viral, Video Cara Pasang Ban Mobil di Pelek Tapak Lebar Pakai Obat Nyamuk Semprot dan Disulut Api

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com