Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sabun yang Mengundang atau Mengusir Nyamuk, Wajib Tahu agar Tidak Digigit

Gigitan nyamuk menyebabkan kulit terasa gatal, muncul bentol-bentol, iritasi, serta berpotensi menyebarkan penyakit yang dibawanya.

Asisten profesor dari Universitas Georgia, AS Daniel Peach mengatakan, ada sejumlah hal yang membuat nyamuk lebih tertarik atau tidak tertarik mengigit seseorang.

“Nyamuk tertarik pada manusia berdasarkan beberapa tanda," ujarnya, dikutip dari Medical News Today (10/5/2023).

Menurutnya, nyamuk tertarik pada seseorang karena karbon dioksida dalam napas manusia, bau yang dihasilkan oleh metabolisme tubuh atau mikrobiota kulit, serta jenis pakaian yang dikenakan.

“Perbedaan ketertarikan terhadap orang-orang yang berbeda sering kali disebabkan oleh jenis bau kita," tambahnya.

Bau tubuh manusia juga bisa dipengaruhi oleh aroma sabun yang dipakainya saat mandi.

Beberapa penelitian membuktikan, sabun jenis tertentu bisa mengundang ataupun mengusir nyamuk yang terbang di sekitar manusia.

Sabun yang mengundang nyamuk

Berikut jenis sabun yang berpotensi mengundang nyamuk mendekati kulit manusia:

1. Sabun beraroma bunga

Studi yang dilakukan oleh peneliti di Virginia Tech pada Mei 2023 membuktikan, sabun beraroma bunga menarik perhatian nyamuk.

Ahli biokimia yang terlibat dalam penelitian tersebut Chloé Lahondère menjelaskan, aroma sabun akan memengaruhi bau tubuh dan menimbulkan variasi senyawa yang diproduksi.

Diberitakan Best Life Online (22/6/2023), nyamuk secara alami suka mencari nektar yang ada di bunga.

Karena itu, manusia yang menggunakan produk beraroma seperti bunga akan menipu nyamuk.

Nyamuk akan tertarik mendekati kulit manusia dan mengigit untuk menemukan makanan.

Selain itu, kondisi tubuh, cara hidup, makanan, dan tempat yang dikunjungi juga menentukan bau badan seseorang.

2. Sabun dengan pH tinggi

Kulit yang sehat biasanya memiliki tingkat pH atau potensi hidrogen antara empat dan tujuh. Skala ini digunakan untuk mengukur tingkat kebasaan atau keasaman pada kulit.

Para ahli meyakini, sabun atau losion yang lebih basa atau punya pH tinggi dapat mengubah pH kulit sehingga lebih menarik bagi nyamuk.

Sabun dengan pH lebih tinggi akan mengganggu lapisan asam kulit. Akibatnya, bakteri berpotensi lebih banyak tumbuh di kulit. Hal ini meningkatkan daya tarik kulit bagi nyamuk.

Sebaliknya, penelitian lain yang dilakukan asisten profesor di Virginia Tech Clément Vinauger menunjukkan ada aroma sabun yang tidak disukai oleh nyamuk.

Sabun beraroma kelapa

Penelitian menunjukkan bahwa nyamuk tidak suka mendekati sabun beraroma kelapa. Bahan kimia yang berasal dari buah tersebut cenderung memiliki efek sebagai pengusir nyamuk.

"Jadi, jika Anda rentan terkena gigitan nyamuk, ini bisa menjadi solusinya,” kata Vinauger.

Meski begitu, penggunaan sabun aroma kelapa tidak selalu ampuh mengusir nyamuk di semua orang.

Ini terjadi karena aroma sabun tetap bercampur dengan bau tubuh seseorang. Orang yang berbeda akan melihat hasil yang berbeda meskipun mereka menggunakan sabun dengan aroma yang sama.

Karena itu, menggunakan obat nyamuk tetap cara yang tepat untuk mengusir nyamuk. Obat nyamuk dibuat dengan formula yang efektif mengusir nyamuk dalam waktu lama. Ini tentu berbeda dengan sabun komersial biasa yang digunakan untuk membersihkan tubuh.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/16/100000665/sabun-yang-mengundang-atau-mengusir-nyamuk-wajib-tahu-agar-tidak-digigit

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke