Sayangnya, kondisi ini menyebabkan tubuh tidak sanggup menyerap nutrisi dalam makanan dengan waktu cukup. Kondisi ini ditandakan dengan sering buang air di kamar mandi.
Baca juga: Menilik Fenomena Mukbang, Tetap Laris Meski Tampilkan Makan Ekstrem
Hal ini membuat tingkat metabolisme basal atau laju metabolismenya lebih tinggi daripada kebanyakan orang.
Metabolisme tinggi menyebabkan berat badannya tidak bertambah banyak.
Tak hanya itu, Seo Jae Gul mengatakan, orang yang melakukan mukbang tapi bertubuh gendut mengabaikan tanda-tanda yang dikirimkan tubuh ketika mereka kenyang.
"Kita memiliki 'saklar' yang menekan nafsu makan. Jika kita mengisi 60 persen hingga 70 persen perut kita, tubuh kita akan mengatakan, 'Kamu kenyang! Berhenti makan.' Perasaan ini disebut rasa kenyang," ujar dia.
Saat perut kenyang, tubuh akan memproduksi hormon Leptin. Hormon ini berfungsi mempertahankan berat badan normal dalam jangka panjang.
Perut butuh waktu sekitar 20 menit untuk kenyang setelah makan. Namun, saat makan hanya dalam waktu 10 menit, orang tersebut tidak akan punya waktu untuk merasa kenyang.
Akibatnya, mereka bisa terus makan.
Baca juga: Ramai soal Mukbang Ditambah Bawang Putih Utuh, Benarkah Bisa Menurunkan Kolesterol?
Ahli diet yang berbasis di Virginia, AS Caroline Thomason memiliki pandangan lain mengenai penyebab kreator konten mukbang tidak gendut.
Dilansir dari Health (4/5/2023), dia menduga orang-orang itu akan memuntahkan makanan yang dikonsumsi di sela-sela pengambilan konten mukbang.
“Menyemburkan makanan termasuk dalam gangguan kesehatan dan merupakan bentuk pembatasan diri,” kata Thomason.
Menurutnya, kreator konten mukbang yang tidak terang-terangan menjelaskan apakah mereka memuntahkan makanan tersebut akan memengaruhi penontonnya.
Orang yang menonton konten tersebut akan memiliki anggapan yang tidak realistis terhadap jumlah porsi makan yang bisa dikonsumsi seseorang.
Selain itu, hal ini juga akan menjadi pengaruh buruk bagi orang dengan gangguan sulit makan.
Baca juga: Cerita Bunga, Gadis Kecil yang Viral dengan Video Mukbang Versi Bahasa Jawa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.