Fungsi tubuh tertentu terjadi di luar kendali, seperti detak jantung, pernapasan, metabolisme, keseimbangan cairan, suhu tubuh, dan masih banyak lagi.
Pencernaan adalah salah satu dari fungsi tubuh tersebut. Manusia merasa lapar dan ingin makan, kemudian tubuh mencerna makanan tanpa harus dikontrol secara sadar.
Tugas-tugas ini biasanya dikendalikan oleh sistem saraf parasimpatis, yang menjaga tubuh berjalan lancar. Sama seperti manusia, hewan pun demikian.
Namun, semua ini berubah saat hewan ketakutan. Rangsangan yang menakutkan dapat menimbulkan aliran epinefrin (adrenalin), yang mengalihkan tubuh ke respons flight or fight.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Kucing Sangat Tergila-gila dengan Ikan Tuna
Dilansir dari laman Cats.com, dalam kondisi tersebut, tubuh beralih menggunakan sistem saraf simpatis daripada parasimpatis.
Sistem saraf simpatik mengambil alih, akan mematikan fungsi-fungsi yang dirasa kurang penting untuk kelangsungan hidup saat itu.
Pencernaan tentu saja penting, tetapi tidak dalam kondisi terancam. Semua energi untuk sementara dialihkan ke jantung, otot, dan otak untuk refleks kelangsungan hidup yang optimal.
Pada beberapa kucing, terhentinya fungsi pencernaan ini dapat menyebabkan pengosongan kandung kemih dan usus secara tiba-tiba.
Hal ini tidak hanya terjadi pada kucing, banyak mamalia lain (termasuk manusia) yang menunjukkan respons serupa.
Baca juga: Mengapa Mata Anak Kucing Tertutup Saat Baru Lahir?
Otot-otot perut mengencang, usus serta saluran kemih menjadi rileks dan kosong. Ini untuk mengurangi berat badan dan meringankan sistem kebutuhan energi untuk pencernaan.
Respons ini, jika benar-benar disebabkan oleh ketakutan kucing, akan terjadi secara otomatis dan tiba-tiba.
Kucing akan buang air besar dimanapun ketika stimulus menakutkan terjadi, mereka tidak akan sempat pergi ke kotak kotoran atau mencari tempat yang bagus untuk buang air besar.
Singkatnya, pembuangan limbah dapat memberikan keuntungan unik bagi hewan. Misalnya, buang air besar atau kecil memungkinkan hewan menurunkan berat badan ekstra yang membuat mereka bisa berlari lebih cepat.
Selain itu, beberapa hewan menggunakan kotoran dan urinnya sebagai mekanisme pertahanan.
Dengan bau kotorannya yang busuk, hewan-hewan ini berusaha menghalangi predator untuk memakannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.