Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Kucing Buang Air Besar Saat Merasa Sangat Takut?

KOMPAS.com - Situasi mengancam dan rasa takut dapat membuat kucing yang paling percaya diri pun bertindak tidak normal.

Kucing yang merasa sangat ketakutan mungkin akan buang air besar karena berbagai alasan. Namun pahamilah bahwa kucing Anda tidak melakukan itu secara sukarela.

Ketakutan dapat membawa perubahan fisiologis pada tubuh, termasuk hilangnya kendali terhadap sistem pencernaan.

DI sisi lain, kucing mungkin menggunakan eliminasi sebagai peringatan aroma dan untuk menghalangi predator.

Lantas, mengapa kucing buang air besar saat merasa sangat ketakutan?

Alasan kucing buang air besar saat takut

Beberapa kucing buang air besar, air kecil, atau melakukan keduanya saat ketakutan karena respons flight or fight (melawan atau lari).

Dikutip dari laman Animal Path, dalam situasi stres, tubuh kucing Anda bereaksi sebagai persiapan untuk merespons situasi tersebut.

Otot perutnya menegang, sementara otot yang bertanggung jawab untuk mengontrol buang air besar mengendur sehingga menyebabkan keluarnya kotoran dan urin.

Menghadapi objek atau situasi yang menakutkan bisa membuat siapa pun stres, termasuk teman berbulu Anda.

Ketika menghadapi rasa takut, manusia dan hewan menggunakan naluri untuk menangani situasi tersebut. Logika dan pemikiran jernih hilang begitu saja dan digantikan oleh naluri.

Naluri inilah yang oleh para ahli disebut sebagai respons melawan atau lari. Respons ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk.

Hewan yang ketakutan, termasuk kucing Anda, dapat merespons dengan empat cara: melawan, lari, diam, dan menenangkan.

Di antara reaksi paling umum yang dilakukan kucing ketika dihadapkan pada situasi stres atau menakutkan adalah:

  • Terdiam
  • Buang air besar, buang air kecil, atau mengeluarkan isi kelenjar anus
  • Pergi bersembunyi
  • Agresi
  • Melarikan diri.

Tidak perlu banyak hal untuk menakuti kucing. Mereka biasanya takut dengan suara keras, gerakan cepat, orang asing, hewan peliharaan lain, dan bahkan perjalanan ke klinik.

Fungsi tubuh tertentu terjadi di luar kendali, seperti detak jantung, pernapasan, metabolisme, keseimbangan cairan, suhu tubuh, dan masih banyak lagi.

Pencernaan adalah salah satu dari fungsi tubuh tersebut. Manusia merasa lapar dan ingin makan, kemudian tubuh mencerna makanan tanpa harus dikontrol secara sadar.

Tugas-tugas ini biasanya dikendalikan oleh sistem saraf parasimpatis, yang menjaga tubuh berjalan lancar. Sama seperti manusia, hewan pun demikian.

Namun, semua ini berubah saat hewan ketakutan. Rangsangan yang menakutkan dapat menimbulkan aliran epinefrin (adrenalin), yang mengalihkan tubuh ke respons flight or fight.

Dilansir dari laman Cats.com, dalam kondisi tersebut, tubuh beralih menggunakan sistem saraf simpatis daripada parasimpatis.

Sistem saraf simpatik mengambil alih, akan mematikan fungsi-fungsi yang dirasa kurang penting untuk kelangsungan hidup saat itu.

Pencernaan tentu saja penting, tetapi tidak dalam kondisi terancam. Semua energi untuk sementara dialihkan ke jantung, otot, dan otak untuk refleks kelangsungan hidup yang optimal.

Pada beberapa kucing, terhentinya fungsi pencernaan ini dapat menyebabkan pengosongan kandung kemih dan usus secara tiba-tiba.

Hal ini tidak hanya terjadi pada kucing, banyak mamalia lain (termasuk manusia) yang menunjukkan respons serupa.

Otot-otot perut mengencang, usus serta saluran kemih menjadi rileks dan kosong. Ini untuk mengurangi berat badan dan meringankan sistem kebutuhan energi untuk pencernaan.

Respons ini, jika benar-benar disebabkan oleh ketakutan kucing, akan terjadi secara otomatis dan tiba-tiba.

Kucing akan buang air besar dimanapun ketika stimulus menakutkan terjadi, mereka tidak akan sempat pergi ke kotak kotoran atau mencari tempat yang bagus untuk buang air besar.

Singkatnya, pembuangan limbah dapat memberikan keuntungan unik bagi hewan. Misalnya, buang air besar atau kecil memungkinkan hewan menurunkan berat badan ekstra yang membuat mereka bisa berlari lebih cepat.

Selain itu, beberapa hewan menggunakan kotoran dan urinnya sebagai mekanisme pertahanan.

Dengan bau kotorannya yang busuk, hewan-hewan ini berusaha menghalangi predator untuk memakannya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/05/114500165/mengapa-kucing-buang-air-besar-saat-merasa-sangat-takut-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke