Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Gejala Gagal Ginjal Mirip dengan Asam Lambung, Bagaimana Penjelasan Dokter?

Kompas.com - 30/09/2023, 06:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Della Hiariej (25), seorang wanita asal Bandung, Jawa Barat divonis gagal ginjal stadium akhir oleh dokter ketika usianya masih 22 tahun.

Ia membagikan ceritanya di akun TikTok @fallscent pada Rabu (13/9/2023).

Saat dihubungi Kompas.com, Della menceritakan, pada awalnya ia mengira bahwa gejala-gejala yang dirasakannya adalah gejala sakit asam lambung biasa.

"Saat bulan November 2020 mulai ada keluhan mual, muntah, sesak seperti sakit asam lambung dan selama seminggu itu sudah minum obat asam lambung. Tapi kondisi tidak membaik, jadinya ke Unit Gawat Darurat (UGD) Siloam," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

"Saat masuk UGD semua diperiksa, saat itu aku tahu bahwa aku sakit gagal ginjal kronis stadium 5 karena hasil laboratorium menunjukan nilai ureum dan kreatinin yang tinggi," lanjutnya.

Ia mengatakan sudah cukup lama merasakan gejala-gejala tersebut. Selain itu, ia juga menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi sejak di bangku SMA.

"Gejala memburuk seperti pusing kepala sebelah, mata memerah, mimisan, mual, muntah, sesak, dan ada banyak memar di tubuh. Saat itu aku mengira Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), karena ada rasa panas pada dada, sesak, dan muntah," ungkap Della.

Untuk kronologi dan cerita lengkapnya bisa di lihat di sini.

Lantas, apa perbedaan gejala gagal ginjal dengan asam lambung?

Baca juga: Kisah Della Hiariej yang Divonis Gagal Ginjal Stadium Akhir, Sempat Mengira Gejala Asam Lambung


Penjelasan dokter

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia (UI), Ari Fahrial Syam menyampaikan, pasien gagal ginjal akan mengalami peningkatan ureum dan kreatinin pada tubuhnya.

Di mana kadar ureum dalam darah merupakan indikator fungsi ginjal yang diproduksi sebagai produk sampingan di hati ketika protein dimetabolisme. Hal ini berarti, ureum adalah zat sisa dari pemecahan protein dan asam amino di dalam hati.

Sedangkan kreatinin adalah produk akhir dari metabolisme kreatin yang dilepaskan dari otot yang kemudian diekskresi oleh ginjal. 

"Pada pasien gagal ginjal terjadi peningkatan ureum dan kreatinin. Gejalanya akan seperti sakit maag, namun bukan seperti pasien Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

Senada, dokter spesialis penyakit dalam dan Chairman JDN Indonesia, Andi Khomeini Takdir juga menerangkan bahwa gagal ginjal dengan GERD memiliki gejala yang berbeda.

"Gagal ginjal dan GERD itu berbeda, tapi memang pada pasien gagal ginjal terkadang terjadi ureumnya tinggi," terangnya terpisah, Jumat (29/9/2023).

Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com