Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Menopause? Berikut Pengertian dan Gejalanya

Kompas.com - 26/09/2023, 08:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Menopause adalah waktu yang menandai berakhirnya siklus menstruasi seorang wanita.

Dikutip dari laman BBC Good Food, seorang wanita mencapai menopause ketika dia tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.

Kondisi ini adalah proses biologis alami yang umumnya disebabkan karena hormon reproduksi menurun secara alami.

Namun, menopause juga bisa disebabkan karena pembedahan yang mengangkat ovarium (ooforektomi), kemoterapi dan terapi radiasi, serta insufisiensi ovarium primer.

Baca juga: Apa yang Dimaksud Reproduksi? Berikut Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Menopause dapat terjadi pada usia 40-an atau 50-an. Namun penting untuk ditekankan bahwa menopause tidak hanya mempengaruhi wanita di usia paruh baya.

Sekitar satu dari 100 wanita dapat mengalami menopause sebelum usia 40 tahun, dan satu dari 1.000 wanita sebelum usia 30 tahun.

Kondisi tersebut dikenal sebagai premature ovarian insufficiency (insufisiensi ovarium prematur).

Baca juga: Mengenal 11 Sistem Organ pada Tubuh Manusia


Gejala menopause

Dikutip dari laman Mayo Clinic, pada bulan atau tahun-tahun menjelang menopause (perimenopause), seorang wanita mungkin mengalami tanda dan gejala berikut:

  • Haid tidak teratur
  • Kekeringan pada vagina
  • Hot flashes, yakni kondisi panas yang muncul secara tiba-tiba
  • Sensasi panas dingin, demam, dan menggigil
  • Berkeringat di malam hari
  • Mengalami masalah tidur
  • Perubahan suasana hati
  • Pertambahan berat badan dan metabolisme melambat
  • Rambut menipis dan kulit kering
  • Hilangnya kepenuhan payudara.

Tanda dan gejala tersebut di atas, termasuk perubahan menstruasi bisa berbeda-beda pada setiap wanita.

Baca juga: Mengenal 16 Bagian Sistem Pernapasan Manusia dan Fungsinya

Tahapan menopause

Ilurtrasi tahapan menopause.iStockPhoto/Mohamad Faizal Bin Ramli Ilurtrasi tahapan menopause.

Menopause alami adalah berakhirnya menstruasi secara permanen dan bukan terjadi karena jenis perawatan medis apa pun.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, proses menopause alami terjadi dalam tiga tahap, yakni:

1. Perimenopause

Perimenopause atau “transisi menopause” dapat dimulai 8 hingga 10 tahun sebelum menopause ketika ovarium Anda secara bertahap memproduksi lebih sedikit estrogen.

Biasanya dimulai ketika Anda berusia 40-an. Perimenopause berlangsung hingga menopause, saat ovarium berhenti melepaskan sel telur.

Dalam satu hingga dua tahun terakhir perimenopause, penurunan estrogen semakin cepat. Tapi, Anda masih mengalami siklus menstruasi selama ini dan bisa hamil.

Baca juga: 10 Jenis Makanan yang Meningkatkan Sistem Imun Tubuh

2. Menopause

Menopause adalah keadaan di mana wanita tidak lagi mengalami menstruasi. Pada tahap ini, indung telur berhenti melepaskan sel telur dan berhenti memproduksi sebagian besar estrogen.

Penyedia layanan kesehatan akan mendiagnosis menopause ketika Anda tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.

3. Pascamenopause

Ini adalah nama yang diberikan pada saat Anda tidak mengalami menstruasi selama satu tahun penuh (atau seumur hidup Anda setelah menopause).

Selama tahap ini, beberapa gejala menopause mungkin membaik. Namun, beberapa orang terus mengalaminya selama satu dekade atau lebih setelah transisi menopause.

Akibat rendahnya kadar estrogen, wanita pada fase pascamenopause berisiko lebih tinggi mengalami beberapa kondisi kesehatan, seperti osteoporosis dan penyakit jantung.

Baca juga: Mengenal 11 Sistem Organ pada Tubuh Manusia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengapa Vagina Punya bau Khas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain, Apa Alasannya?

Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain, Apa Alasannya?

Tren
Cara Ikut Hari Sejuta Kiblat Kemenag Sore Ini, Ada Hadiah Rp 20 Juta

Cara Ikut Hari Sejuta Kiblat Kemenag Sore Ini, Ada Hadiah Rp 20 Juta

Tren
Perubahan Iklim Disebut Jadi Penyebab Qatar Airways Alami Turbulensi Hebat

Perubahan Iklim Disebut Jadi Penyebab Qatar Airways Alami Turbulensi Hebat

Tren
5 Poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Kritik Pemilu dan Peluang Puan Jadi Ketum PDI-P

5 Poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Kritik Pemilu dan Peluang Puan Jadi Ketum PDI-P

Tren
Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Tren
Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Tren
Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Tren
18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

Tren
Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Tren
4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

Tren
5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

Tren
Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Tren
Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Tren
Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com