Mereka kemudian membandingkan hasil pengamatan mereka dengan survei selama 50 tahun sebelumnya. Hasilnya, tanaman itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak setiap tahun seiring dengan pemanasan iklim.
Deschampsia tumbuh sepanjang 2009-2019 dalam jumlah yang sama banyaknya dengan pertumbuhan selama periode 1960-2009. Selain itu, Colobanthus tumbuh lima kali lebih banyak dalam rentang waktu yang sama.
Peter Convey dari British Antarctic Survey mengatakan, kondisi ini tidak hanya berarti tanaman tersebut tumbuh lebih cepat.
"Kami pikir kami mulai melihat apa yang bisa dianggap sebagai perubahan drastis atau titik kritis," ujar dia, dikutip dari Uniland (22/9/2023).
Matthew Davey dari Asosiasi Ilmu Kelautan Skotlandia di Oban, Inggris menyetujui bahwa penelitian ini menunjukkan kecepatan dan seberapa banyak tanaman asli Antartika bisa tumbuh.
Para peneliti setuju tanaman Antartika tumbuh lebih cepat karena pemanasan iklim. Meskipun begitu, ada faktor lain yang memengaruhi seperti penurunan populasi anjing laut.
Peningkatan suhu juga memungkinkan spesies invasif tumbuh melebihi tanaman asli. Kondisi ini dapat mengganggu stabilitas ekosistem dan keanekaragaman hayati di lokasi tersebut.
“Jika kami menerapkan apa yang kami amati di Pulau Signy ke tempat lain di Antartika, proses serupa juga bisa terjadi. Ini berarti lanskap dan keanekaragaman hayati Antartika dapat berubah dengan cepat,” tegas Cannone.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.