Satu studi menemukan bahwa orang yang memiliki kadar insulin yang lebih tinggi lebih mungkin memiliki jerawat yang parah.
Penelitian telah menemukan bahwa kafein dapat meningkatkan kadar hormon stres dalam tubuh yang disebut sebagai horom kortisol. Di mana, terlalu banyak kortisol dapat memiliki efek berbahaya pada tubuh.
Sebuah studi pada 144 wanita muda menemukan bahwa tingkat stres yang lebih tinggi menyebabkan lebih banyak jerawat.
Kortisol juga dapat menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak sebum, atau minyak, yang berpotensi menyebabkan jerawat.
Kadar kortisol yang tinggi secara kronis dapat memengaruhi masalah kesehatan lain yang mungkin berhubungan dengan jerawat, termasuk:
Selain itu, kafein dapat mengganggu tidur, yang dapat memengaruhi kadar kortisol.
Kurangnya kualitas tidur dapat menyebabkan tubuh melepaskan lebih banyak kortisol, yang dapat meningkatkan peradangan. Peradangan ini dapat mempengaruhi kulit, menyebabkan lebih banyak jerawat.
Baca juga: Minum Kopi Justru Bikin Berat Badan Naik? Ini 4 Alasannya
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa minum susu dalam jumlah yang lebih tinggi dapat menyebabkan jerawat atau memperburuk jerawat yang sudah ada.
Satu studi menemukan bahwa remaja yang mengonsumsi lebih banyak susu rendah lemak atau susu skim memiliki lebih banyak jerawat secara signifikan daripada mereka yang mengonsumsi susu murni atau tanpa susu.
Penelitian lain yang mengamati 57 orang berjerawat menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak susu cenderung memiliki lebih banyak jerawat.
Sebuah studi tentang hubungan antara diet dan jerawat menyatakan bahwa minum susu meningkatkan kadar faktor pertumbuhan mirip insulin (IGF-1). Sebuah studi lebih lanjut menyatakan bahwa kadar IGF-1 yang tinggi menyebabkan jerawat.
Baca juga: Varian Kopi yang Mampu Memperpanjang Usia, Apa Saja?
Selain susu, orang yang berjerawat mungkin juga ingin membatasi atau menghindari gula dalam secangkir kopi di pagi hari.
Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara jerawat dan makanan glikemik tinggi, atau makanan yang menyebabkan lonjakan gula darah.
Sebuah studi menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak makanan glikemik tinggi akan memiliki lebih banyak risiko berjerawat.
Selain itu, sebuah tinjauan sistematis menemukan bahwa diet rendah gula dapat membantu mengatasi jerawat.
Baca juga: 9 Kopi Terpopuler di Asia Tenggara, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.