Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Manusia Berubah Seiring Bertambahnya Usia, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 16/09/2023, 21:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Bahkan setelah masa pubertas, hormon dapat memengaruhi suara. Misalnya, suara wanita mungkin terdengar berbeda-beda tergantung pada tahap siklus menstruasinya dengan kualitas suara terbaik berada pada fase ovulasi.

Hal ini karena kelenjar memproduksi sebagian besar lendir selama fase ini, sehingga memberikan kemampuan fungsional terbaik pada pita suara.

Baca juga: Profil Tony Bennett, Penyanyi Legendaris AS yang Wafat Usia 96 Tahun

2. Penuaan organ tubuh

Di sisi lain, perubahan hormonal selama fase pramenopause menghambat pita suara sehingga membuatnya lebih kaku.

Selain itu karena pita suara wanita lebih tipis, mereka juga lebih mungkin mengalami kerusakan akibat penggunaan suara yang berlebihan.

Seperti hampir semua bagian tubuh lainnya, pita suara juga bisa menua. Namun perubahan ini mungkin tidak terlalu terlihat pada semua orang.

Seiring bertambahnya usia, laring mulai meningkatkan kandungan mineralnya, menjadikannya lebih kaku dan lebih mirip tulang daripada tulang rawan. Perubahan ini bisa mulai terjadi sejak usia tiga puluhan, terutama pada pria.

Otot-otot yang memungkinkan pita suara bergerak juga mulai melemah (seperti halnya otot-otot kita yang lain) seiring bertambahnya usia.

Ligamen dan jaringan yang menopang pita suara juga kehilangan elastisitasnya sehingga menjadi kurang fleksibel.

Ada juga penurunan fungsi otot paru, sehingga mengurangi kekuatan udara yang dikeluarkan dari paru-paru untuk menghasilkan suara.

Jumlah kelenjar yang memproduksi lendir pelindung juga berkurang, bersamaan dengan berkurangnya kemampuan mengendalikan laring.

Baca juga: Profil Putri Ariani, Penyanyi Tunanetra yang Dapatkan Golden Buzzer di Americas Got Talent

3. Faktor gaya hidup

Meskipun pita suara menua pada tingkat yang sama pada kebanyakan orang, banyak faktor gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko kerusakan pita suara.

Misalnya, merokok dapat menyebabkan peradangan lokal, peningkatan produksi lendir, namun juga dapat mengeringkan permukaan mukosa.

Selain merokok, konsumsi alkohol juga memiliki efek serupa. Seiring berjalannya waktu, faktor-faktor tersebut dapat merusak pita suara dan mengubah bunyi suara.

Beberapa obat yang dijual bebas dan diresepkan juga dapat mengubah suara, seperti inhaler steroid yang digunakan untuk radang tenggorokan.

Pengencer darah juga dapat merusak pita suara dan menyebabkan terbentuknya polip, sehingga suara terdengar serak.

Baca juga: Mengenang Freddie Mercury, Sang Legenda Penyanyi Rock Dunia

Bagaimana cara menjaga kualitas suara?

Meskipun tidak dapat mencegah beberapa perubahan yang terjadi pada pita suara terkait dengan penuaan, namun Anda dapat mempertahankan sebagian kualitas dan kemampuan vokal melalui penggunaan yang terus-menerus.

Hal ini mungkin menjelaskan mengapa dalam banyak kasus, penyanyi menunjukkan perubahan vokal yang jauh lebih sedikit seiring bertambahnya usia dibandingkan masyarakat kebanyakan.

Menyanyi atau membaca dengan suara keras setiap hari dapat memberikan latihan yang cukup pada pita suara sehingga memperlambat penurunannya.

Tetap terhidrasi dan membatasi asupan alkohol dan tembakau juga dapat membantu mencegah tingginya tingkat penurunan dan kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com