Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Efek Samping Terlalu Sering Mengonsumsi Parasetamol

Kompas.com - 11/09/2023, 20:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Parasetamol adalah obat golongan analgesik atau pereda nyeri yang dapat ditemukan dalam bentuk kapsul, cairan, obat tetes, dan tablet.

Selain itu, obat tersebut juga digunakan dalam cairan infus.

Menurut healthdirect, parasetamol menjadi obat pereda nyeri yang paling banyak digunakan di Amerika Serikat.

Consumer Healthcare Products Association (CHPA) menunjukkan setiap minggunya, ada sekitar 23 persen orang dewasa di AS atau 52 juta orang yang menggunakan obat yang mengandung parasetamol.

Pada dosis yang dianjurkan, parasetamol dianggap sebagai salah satu obat bebas yang paling aman. Biasanya, obat ini digunakan untuk kondisi demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, sakit gigi, pilek, nyeri haid, dan radang sendi.

Parasetamol memiliki lebih dari 600 jenis obat yang dijual bebas (OTC) dan obat resep, termasuk Tylenol dan Vicodin.

Kendati demikian, seperti halnya semua obat, ada risikonya terkait dengan penggunaan parasetamol apabila dikonsumsi secara berlebihan.

Para peneliti menemukan bahwa risiko penggunaan parasetamol mungkin lebih serius daripada yang disadari.

Tahun lalu, sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam Annals of the Rheumatic Diseases menunjukkan kemungkinan risiko parasetamol dapat meningkatkan risiko kardiovaskular dan kematian.

Lantas, apa yang akan terjadi pada tubuh ketika terlalu sering mengonsumsi parasetamol?

Baca juga: Sederet Efek Samping Obat Penurun Kolesterol Termasuk Statin


Efek samping parasetamol

Dilansir dari Medical News Today (11/9/2023), ada beberapa efek samping yang bisa terjadi pada tubuh ketika terlalu banyak atau terlalu sering mengonsumsi parasetamol.

Berikut beberapa efek samping parasetamol:

1. Overdosis parasetamol dan kerusakan hati

Kerusakan hati mungkin merupakan risiko yang paling terkenal dari penggunaan parasetamol dan kerusakan tersebut dapat terjadi karena overdosis obat.

Setelah mengonsumsi parasetamol, sebagian besar obat dimetabolisme oleh hati dan dikeluarkan melalui buang air kecil. Namun, beberapa obat diubah menjadi metabolit beracun yang dapat membahayakan sel-sel hati.

Mengonsumsi terlalu banyak parasetamol dapat meningkatkan risiko kerusakan hati. Pada kasus yang parah, ini dapat menyebabkan kematian.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com