Kala itu, pendukung Trump menyerbu Gedung Kapitol, kantor Kongres AS yang sedang mengadakan pertemuan untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden.
Secara resmi didakwa di Pengadilan Distrik Columbia di Washington D.C pada 3 Agustus, Trump menilai dakwaan merupakan upaya untuk menghalangi dirinya memenangkan Pilpres 2024.
Sebelum meninggalkan Washington setelah sidang dakwaan, dia mengatakan kepada wartawan bahwa kasus tersebut adalah penganiayaan terhadap lawan politik.
Donald Trump pun berulang kali membantah bertanggung jawab atas kerusuhan 6 Januari 2021.
Tim hukumnya kemungkinan besar akan berargumen, mantan presiden tidak bertanggung jawab langsung atas kekerasan hari itu lantaran telah meminta para pendukung untuk melakukan pawai "dengan damai" di Capitol.
Pawai atau demonstrasi itu juga telah mendapat perlindungan oleh hak kebebasan berbicara berdasarkan Amandemen Pertama.
Baca juga: Truth Social, Aplikasi Buatan Donald Trump Mulai Diuji Coba
Dilansir dari New York Magazine, Selasa (15/8/2023), Trump turut menghadapi 37 dakwaan atas dugaan kesalahan penanganan materi rahasia setelah dia meninggalkan Gedung Putih.
Ribuan dokumen disita dalam penggeledahan Biro Investigasi Federal (FBI) di Mar-a-Lago, perkebunannya di Florida pada 2022, termasuk sekitar 100 dokumen bertanda rahasia.
Jaksa kemudian mengajukan dakwaan pengganti yang mencakup tiga dakwaan tambahan terhadap Trump.
Dari sana, Trump dituduh telah bersekongkol dengan dua karyawan untuk menghancurkan rekaman kamera keamanan yang memberatkan.
Sidang Trump dijadwalkan dimulai pada musim semi mendatang, saat pemilihan pendahuluan Partai Republik selesai serta Pemilu 2024 melawan Joe Biden akan dimulai.
September lalu, Jaksa Agung New York Letitia James mengajukan gugatan terhadap Trump dengan tuduhan penipuan.
Mantan presiden ini didakwa memalsukan kekayaan bersih dan penilaian beberapa propertinya sebagai sarana untuk menipu bank dan pemberi pinjaman.
Gugatan itu menyebutkan tiga anak dewasa Trump, Donald Jr., Ivanka, dan Eric, serta organisasi milik Trump.
James pun mendakwa Trump dengan denda dan larangan secara permanen untuk menjalankan bisnis di negara bagian New York.
Kasus ini diperkirakan akan disidangkan pada Oktober 2023, setelah hakim baru-baru ini menolak upaya tim hukum Trump untuk menunda persidangan selama enam bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.