Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Masturbasi Bisa Menghilangkan Stres? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 22/08/2023, 16:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.comMasturbasi adalah salah satu aktivitas seksual yang bisa dilakukan oleh laki-laki atau pun perempuan.

Seseorang melakukan masturbasi untuk memberikan rangsangan atau dorongan seksual pada diri sendiri untuk mencapai klimaks atau orgasme.

Beberapa orang melakukan masturbasi dengan berbagai alasan, seperti untuk menghilangkan ketegangan atau memberikan kepuasaan pada diri sendiri.

Salah satu akun warganet di media sosial X ini mengatakan bahwa masturbasi juga dapat digunakan untuk menghilangkan stres.

"Padahal masturbation bisa menghilangkan stress," tulis pengunggah pada Senin (21/8/2023).

Lantas, benarkah masturbasi dapat menghilangkan stres? 

Baca juga: Ramai soal Keuntungan dan Kerugian Masturbasi, Ini Kata Dokter Boyke


Penjelasan dokter

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka, Wawang Sukarya mengatakan bahwa masturbasi biasanya dilakukan untuk mencapai kepuasan seksual.

Saat seseorang mendapatkan kepuasan melalui rangsangan pada tubuh, hal ini bisa membantu menurunkan tingkat stres.

"Masturbasi itu dilakukan untuk mencapai kepuasan seksual, tanpa memasukkan penis ke vagina, tapi dibantu dengan fantasi dan alat lain (misal tangan, alat kelamin buatan, dan lainnya)," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

"Setelah puas, bisa saja menghilangkan stres," tambahnya.

Mengenai adakah dampak negatifnya, Wawang mengungkapkan bahwa fantasi dari masturbasi itulah yang akan mengganggu, apalagi jika dilakukan terlalu sering.

Baca juga: Terlalu Sering Masturbasi Bisa Memengaruhi Kualitas Sperma, Benarkah?

Bahaya masturbasi

Namun, menurut Wawang, belum ada batasan berapa kali masturbasi per hari yang bisa dikatakan mengganggu kesehatan.

Merujuk mekanisme orgasmus pada laki-laki, sekali ejakulasi akan mengeluarkan sperma 2-5 cc dan perlu waktu untuk recovery.

Sementara itu, perempuan justru bisa lebih sering mengalami masturbasi.

Lebih lanjut, Wawang juga mengungkapkan beberapa bahaya dari kebiasaan masturbasi.

"Bagi perempuan, masturbasi apabila tidak terlalu sering tidak akan berbahaya. Hanya saja kalau pakai tangan atau alat yang tidak bersih, bisa saja infeksi genitalia," ungkap dia.

Apabila terjadi infeksi dan tidak ditangani dengan baik, maka infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk indung telur.

Dilansir dari Kompas.com (7/6/2023), masturbasi disebut sebagai perilaku seksual kompulsif dan terkadang dikelompokkan dengan gangguan hiperseksualitas atau perilaku seksual di luar kendali (OCSB).

Apabila seseorang terlalu sering masturbasi, maka kemungkinan dapat berdampak pada:

  • Tekanan emosional dan psikologis
  • Kulit yang teriritasi pada atau di sekitar alat kelamin
  • Masalah saat melakukan hubungan seks dengan pasangan
  • Mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Penurunan sensitivitas seksual, jika masturbasi dilakukan secara agresif.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Tren
4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

Tren
Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Tren
Jarang Diketahui, Ini 6 Efek Samping Terlalu Banyak Minum Es Teh Saat Cuaca Panas

Jarang Diketahui, Ini 6 Efek Samping Terlalu Banyak Minum Es Teh Saat Cuaca Panas

Tren
Alasan Monitor Detak Jantung Penting Saat Berolahraga, Berikut Manfaatnya

Alasan Monitor Detak Jantung Penting Saat Berolahraga, Berikut Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com