Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Ribuan Kutu Bersarang di Rambut Anak Perempuan, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 22/08/2023, 14:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video dengan narasi ribuan kutu bersarang di rambut seorang anak perempuan, viral di media sosial.

Dalam video itu, tampak banyak sekali kutu memenuhi helai-helai rambut anak tersebut.

Bahkan, kutu-kutu tersebut sampai berjatuhan di handuk dan lantai dalam jumlah yang sangat banyak.

Berdasarkan pengakuan wanita dalam video, kutu-kutu tersebut semula dikira sebagai ketombe.

"Ini tadi dikira ketombe, sudah treatment ternyata kutu. Sampai segini, ini kutunya ribuan, lihat ini. Sudah diobati, tapi ini masih banyak, beribu-ribu tapi ini sudah mati tidak ada yang hidup," kata wanita tersebut.

Video selengkapnya dapat dilihat di sini: Viral ribuan kutu bersarang di kepala anak perempuan.

Baca juga: Viral, Video Burung Hantu Ternyata Mempunyai Kaki Panjang, Ini Penjelasan Pakar

Penjelasan dokter

Dokter spesialis kulit dan kelamin dari RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto Ismiralda Oke Putranti mengatakan, kondisi itu dalam istilah medis disebut pedikulosis kapitis.

Hal ini disebabkan oleh kutu Pediculus humanus var kapitis yang menyerang area kepala berambut.

"Biasanya banyak mengenai anak-anak usia sekolah yang mudah menular satu dengan yang lainnya," kata Oke kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Seorang anak akan rawan terkena kutu tersebut jika memiliki kebiasaan bertukar topi atau handuk.

Kebersihan lingkungan dan sanitasi yang kurang baik juga bisa meningkatkan risiko terkena pedikulosis kapitis.

"Gizi yang kurang baik, lingkungan yang padat menjadi faktor risiko seseorang mudah tertular kutu rambut," jelas dia.

Jika menghadapi kondisi ini, Oke menyebut langkah yang harus dilakukan adalah diobati dengan obat anti kutu.

Apabila terjadi reaksi tumpangan pada bekas gigitan kutu, maka harus segera pergi ke dokter.

"Cuci semua alat-alat mandi, handuk, dan pakaian dengan air panas. Tracing ke seluruh keluarga atau teman satu sekolah, karena harus diobati semua. Kalau tidak, ya suatu saat akan ketularan lagi," ujarnya.

Baca juga: Viral, Video Wisatawan Protes ke Petugas soal Habisnya Tiket ke Karimunjawa Diduga karena Praktik Percaloan, Kadishub: Tidak Ada

Halaman:

Terkini Lainnya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com