Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang Emu, Saat Tentara Australia Harus Mengaku Kalah Melawan Burung

Kompas.com - 22/08/2023, 13:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Namun, Pearce justru mengirimkan kelompok tentara nasional bersenjata api ke area tersebut. Para veteran perang yang menjadi petani juga meminta amunisi dan ikut bersama para tentara melawan burung emu.

Baca juga: Mengenal Kasuari, Spesies Burung Paling Berbahaya di Dunia

Perang emu dimulai

Pada 2 November 1932, tentara Australia bersama para veteran perang segera bertindak mengatasi gangguan burung emu.

Mereka dilaporkan memiliki 10.000 butir amunisi dan senapan mesin untuk serangan terbuka.

Sayangnya, burung emu dengan cepat melarikan diri setiap mendengar suara tembakan. Akibatnya, serangan pertama ke kawanan burung itu gagal.

Para tentara memulai serangan kedua pada 4 November 1932. Mereka berusaha menyerang secara tiba-tiba sekawanan emu yang sedang minum di bendungan. Serangan ini hanya membunuh 12 dari 20.000 ekor burung.

Pada 8 November 1932, sebanyak 2.500 amunisi senjata sudah digunakan untuk menembak burung emu. Namun, diperkirakan maksimal baru 500 ekor yang terbunuh.  

Setelah 38 hari pertempuran, para tentara ditarik mundur dari peperangan pada 10 Desember 1932.

Hasilnya, hanya ada beberapa ratus burung yang mati ditambah banyak senjata milik tentara yang macet dan kendaraan mogok.

Pemerintah Australia memutuskan menyediakan amunisi kepada para veteran yang membutuhkannya saat bertani.

Ada juga rencana pembangunan tembok anti-emu sepanjang 200 km yang akhirnya tidak selesai dibangun. Para veteran juga mendapatkan hadiah atas perannya dalam perang emu.

Perburuan burung emu terus dilakukan hingga bertahun-tahun kemudian.

Menurut undang-undang Australia, burung emu merupakan spesies yang dilindungi. Namun, boleh dibunuh jika masuk properti pribadi milik warga.

Baca juga: 10 Burung yang Tidak Bisa Terbang

Alasan burung emu menang perang

Tidak ada alasan pasti di balik kemenangan burung emu melawan tentara dan veteran perang Australia dalam The Great Emu War

Namun, para tentara menyakini bahwa setiap kawanan emu memiliki pemimpin berupa burung besar berbulu hitam setinggi 1,8 meter. Pemimpin emu akan berjaga-jaga dan memberikan peringatan akan kedatangan musuh.

Sementara itu, burung lain akan bertugas menghancurkan sekelilingnya. Mereka juga mampu bergerak cepat sehingga aman dari serangan senapan bahkan tank.

Dikutip dari Britannica (11/8/2023), burung emu memiliki tubuh yang berukuran besar. Tingginya bisa mencapai lebih dari 1,5 meter dan beratnya lebih dari 45 kg.

Burung emu juga dapat melesat dengan kecepatan hampir 50 km per jam. Saat terpojok, mereka sanggup menendang lawannya dengan kaki besar yang memiliki tiga jari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com