Dia menjelaskan, meteor yang memasuki atmosfer Bumi biasanya merupakan peristiwa yang jauh lebih singkat karena mereka menghantam atmosfer dengan kecepatan lebih dari sepuluh kilometer per detik.
"Karena roket melaju beberapa kilometer setiap detik saat memasuki atmosfer, roket tersebut mengalami kekuatan besar yang memanaskan dan memecah roket, menghasilkan pertunjukan cahaya yang spektakuler," jelasnya, dilansir dari SBS News.
Astronom Alan Duffy mengungkapkan, cukup mudah untuk membedakan sampah antariksa dengan meteor. Salah satunya melalui warna dari cahaya yang dipancarkan.
"Jelas sekali kalau benda itu adalah sesuatu yang besar, karena bergerak cukup lambat, mengisyaratkan kalau benda itu cukup padat," ucapnya.
Saat terbakar, Alan mengatakan, pecahan sampah antariksa berwarna oranye.
Pecahan berwarna oranye itu mengindikasikan materialnya adalah besi atau baja.
"Itu adalah salah satu re-entry paling spektakuler yang pernah saya lihat," tandas dia.
Sebelumnya, sebuah roket Soyuz juga pernah masuk kembali ke Melbourne pada 2014. Beberapa serpihannya ditemukan di daerah pedesaan New South Wales (NSW), Australia.
Baca juga: Viral, Video Meteor Warna Hijau Meledak di Australia, Ini Kata Ahli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.