Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Akan Terjadi Saat Manusia Berhenti Menangkap Ikan?

Kompas.com - 02/08/2023, 12:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Tidak seperti banyak hewan yang telah dieksploitasi secara berlebihan di daratan, ikan memiliki kemampuan yang menakjubkan untuk pulih kembali.

Hingga untuk saat ini, gagasan bahwa manusia akan mengosongkan lautan di planet masih sangat kecil kemungkinannya dan masih diperdebatkan.

Baca juga: Beredar Video Sebut soal Desain Tol Kaca Bawah Laut Jawa-Bali, Ini Kata KemenPUPR

Populasi meledak

Pada Maret 2006, George W Bush, presiden AS menciptakan Monumen Nasional Kelautan Papahanaumokuakea, yang sekarang menjadi kawasan konservasi laut terbesar di dunia.

Tidak seperti kawasan konservasi laut lainnya yang luas, yang masih mengizinkan penangkapan ikan, cagar alam yang baru ini memberlakukan larangan total.

"Kami mulai melihat efeknya setelah sekitar satu setengah tahun," kata John Lynham, seorang profesor ekonomi di University of Hawaii yang memiliki spesialisasi di bidang pemulihan laut.

Sedangkan seperti di Bikini Atoll, peristiwa besar lainnya terjadi pada saat Perang Dunia II pada September 1939. Di mana selama enam tahun, laut utara hampir seluruhnya tidak ada kegiatan penangkapan ikan.

Seiring dengan bahaya yang ditimbulkan oleh ranjau, kapal perang, dan pengeboman terhadap armada sipil, menyebabkan jumlah kapal penangkap ikan menyusut drastis selama perang.

Ikan-ikan di laut utara pun mengambil keuntungan penuh, hingga populasi mereka meledak.

Tragisnya, ketika operasi reguler dilanjutkan, kelimpahan ikan pascaperang berkontribusi pada ledakan penangkapan ikan yang menyebabkan eksploitasi yang belum pernah ada sebelumnya.

Tentu saja, tidak peduli seberapa serius manusia melakukan pelarangan penangkapan ikan, beberapa kerusakan tidak akan pernah bisa dipulihkan.

Tragedi penangkapan ikan yang berlebihan membuat banyak spesies laut lenyap dari lautan selamanya.

Bahkan bagi mereka yang masih ada, terdapat banyak hambatan lain yang menghalangi pemulihan penuh, mulai dari hilangnya habitat hingga kepunahan lokal.

Efek terbesar, dirasakan oleh spesies hiu.

Baca juga: 5 Bajak Laut Paling Terkenal dalam Sejarah, Siapa Saja?

Efek jika perburuan ikan dilakukan masif

Lautan dalam adalah kuburan ketika makhluk yang berukuran besar seperti ikan besar, hiu, atau paus mati akan tenggelam ke dasar laut.

Saat mati, mereka sering kali terkubur dalam sedimen anoksik yang merupakan pengawet alami yang mencegah mereka terurai sepenuhnya dan memerangkap karbon dalam tubuh mereka selama ribuan tahun.

Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com