Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamur Ini Bisa Mengubah Semut Menjadi “Zombie”

Kompas.com - 27/07/2023, 21:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Semut yang terinfeksi umumnya tidak responsif terhadap rangsangan eksternal, termasuk semut lainnya.

Pada akhirnya, semut akan mengarah di lokasi yang hangat dan lembab di dekat tanah, tempat jamur menyebarkan spora di dasar hutan, di mana gerakannya menjadi tidak terarah dan tanpa tujuan.

Kendati demikian, ketika semut hampir sepenuhnya mati, dia akan diarahkan untuk memanjat tanaman yang tidak tinggi dan secara permanen mengunci rahang bawahnya untuk menempel dengan kuat pada tanaman.

Cengkeraman rahang yang kuat ini selaras dengan tingkat infeksi dan merupakan tindakan terakhir semut.

Setelah itu, semut akan mati dan jamur selesai memakan tubuhnya dari dalam ke luar.

Jamur akan muncul dari pangkal kepala semut untuk melepaskan lebih banyak spora dan menginfeksi semut baru.

Baca juga: Viral, Foto Semut Bisa Menyemburkan Air, Spesies Apakah Itu?

Mekanisme jamur memengaruhi semut

Penelitian tentang mekanisme di balik jamur zombi semut menunjukkan, organisme tersebut akan mengaktifkan dan menekan gen semut tertentu selama infeksi yang akan mengubah dan mengendalikan perilakunya.

Misalnya, jamur menekan sejumlah gen semut yang kemungkinan besar terlibat dalam respons kekebalan dan stres sehingga menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan di dalam tubuh serangga.

Sel jamur diketahui menyerang serat otot tubuh inang dan dapat memengaruhi gen yang terlibat dalam metabolisme triptofan, menyebabkan tremor dan perilaku menggigit.

Meskipun sel-sel jamur tampaknya tidak memasuki otak semut secara langsung, jamur mengeluarkan sejumlah senyawa yang berperan sebagai neuromodulasi terutama asam guanobutyric dan sphingosine.

Senyawa-senyawa itu akan dikeluarkan di dekat sistem saraf pusat dan perifer inangnya.

Selain itu, jamur ini juga memiliki kandungan racun yang cukup tinggi berupa bakteri yang tidak biasa.

Bakteri itu dapat merusak sinyal kimiawi yang berfungsi untuk semut berkomunikasi dengan anggota sarang lainnya.

Baca juga: Berapa Jumlah Semut di Dunia? Ini Jawaban Menurut Studi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com