Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Tempat Tercerah di Bumi, Layaknya Berdiri di Permukaan Venus

Kompas.com - 21/07/2023, 18:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Namun, awan tipis yang pecah-pecah di area itu membuat sinar Matahari secara intens menyorot permukaan Bumi.

Studi tersebut menemukan, awan yang bernama kumulus, sirus, atau sirostratus ini dapat meningkatkan radiasi Matahari di permukaan hingga 80 persen, dibanding tanpa awan.

Dilansir dari Energyportal.eu, kehadiran awan ini paling menonjol pada Januari dan Februari selama musim panas di belahan Bumi selatan.

Adapun awan tersebut, berasal dari kelembapan Amazon, selama musim hujan di Amerika Selatan.

Lebih lanjut Cordero menjelaskan, awan serupa juga muncul di tempat-tempat tinggi lain, seperti dataran tinggi Himalaya. Akan tetapi, area ini masih belum mengalami radiasi Matahari setinggi itu.

Menurutnya, alasan pertama yang menyebabkan banyaknya radiasi Matahari di Altiplano dibanding dataran tinggi lain adalah musim panas di belahan Bumi utara yang tidak seintens di belahan Bumi selatan.

Selain itu, selama musim panas di belahan Bumi selatan, orbit Bumi lebih dekat ke Matahari dan mencapai titik yang disebut perihelion pada awal Januari.

Akibatnya, radiasi Matahari pun mencapai 7 persen lebih tinggi di belahan Bumi selatan daripada utara.

Alasan kedua, belahan Bumi utara memiliki lebih banyak molekul ozon daripada belahan Bumi selatan.

Molekul ozon yang lebih tinggi di atmosfer Bumi akan bertindak sebagai tabir surya alami dan melindungi manusia dari radiasi Matahari.

Baca juga: Deretan Tempat Terpanas di Bumi, Tertarik Mencoba?

Titik tercerah tidak selalu tempat terpanas

Sementara itu, meski disebut titik tercerah, lokasi ini berbeda dengan tempat terpanas di permukaan Bumi.

Cordero menjelaskan, suhu udara dari suatu tempat bukan hanya bergantung pada intensitas radiasi Matahari yang diterima.

Sebagai contoh, atmosfer di dekat Altiplano relatif sejuk karena elevasi atau letaknya yang tinggi dari permukaan laut.

Bukan hanya itu, lokasinya juga dekat dengan Samudra Pasifik, yang menerima arus air di dekat Antartika, yang turut membantu menjaga wilayah tersebut lebih sejuk.

Area dengan banyak tanaman pun kemungkinan membuatnya lebih dingin daripada permukaan yang kering dan gersang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com