Kelebihan komunikasi dapat berkaitan dengan ghosting pada dua alasan. Alasan pertama, seseorang tidak dapat selalu membalas pesan yang menyebabkan pesan akan menumpuk.
Pesan yang menumpuk tersebut dapat membuat seseorang lupa untuk membalas pesan.
Alasan kedua, mengabaikan pesan dapat dilakukan secara sengaja oleh seseorang karena merasa lelah membalas pesan (Argwan & Lu dalam Forrai, Koban & Matthes, 2023).
Lupa membalas pesan atau kesengajaan tidak membalas pesan merupakan awal bentuk yang memicu perilaku ghosting.
Konsep diri
Alasan lain seseorang melakukan ghosting adalah karena self-concept mereka.
Self-determination theory menjelaskan ketika seseorang ingin mengendalikan kebutuhan akan keterikatan yang dapat dilihat dari keinginan menjadi bagian dari orang lain.
Menurut Roth dan Cohen (dalam Forrai, Koban & Matthes, 2023), ketika seseorang merasa tidak dapat mengatasi stressor psikologis mereka terhadap hubungan, maka mereka akan melakukan dua cara.
Cara pertama, dengan melakukan tindakan ke arah stressor dengan membuat perubahan bertujuan memperoleh kontrol.
Lalu cara kedua, dengan menghindari stressor untuk menghindari kecemasan. Hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana seseorang memiliki harga diri yang rendah untuk menghindar dari hubungan.
Sedangkan seseorang yang memiliki harga diri yang tinggi menggunakan cara ghosting untuk mengambil kontrol terhadap hubungan tersebut (Manning et.al, dalam Forrai, Koban & Matthes, 2023).
Terdapat penjelasan lain mengapa seseorang melakukan perilaku ghosting selain dari penjelasan dua uraian di atas.
Alasan lain karena seseorang belum siap untuk berhubungan dengan orang lain. Hal ini dapat dilihat dengan teori Erikson yang menjelaskan bahwa seseorang yang sulit membuat komitmen pada tahap intimacy vs isolation disebabkan karena ada proses perkembangan yang belum selesai.
Proses perkembangan itu dapat terjadi pada masa identity vs confusion.
Identity vs confusion merupakan masa seseorang sedang mencari jati dirinya sendiri. Seseorang yang tidak yakin dengan jati dirinya sendiri akan kesulitan untuk membangun intimacy dan komitmen dengan orang lain.