Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Perilaku "Ghosting": Tanda Tidak Siap Mental

Kompas.com - 14/07/2023, 11:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kelebihan komunikasi dapat berkaitan dengan ghosting pada dua alasan. Alasan pertama, seseorang tidak dapat selalu membalas pesan yang menyebabkan pesan akan menumpuk.

Pesan yang menumpuk tersebut dapat membuat seseorang lupa untuk membalas pesan.

Alasan kedua, mengabaikan pesan dapat dilakukan secara sengaja oleh seseorang karena merasa lelah membalas pesan (Argwan & Lu dalam Forrai, Koban & Matthes, 2023).

Lupa membalas pesan atau kesengajaan tidak membalas pesan merupakan awal bentuk yang memicu perilaku ghosting.

Konsep diri

Alasan lain seseorang melakukan ghosting adalah karena self-concept mereka.

Self-determination theory menjelaskan ketika seseorang ingin mengendalikan kebutuhan akan keterikatan yang dapat dilihat dari keinginan menjadi bagian dari orang lain.

Menurut Roth dan Cohen (dalam Forrai, Koban & Matthes, 2023), ketika seseorang merasa tidak dapat mengatasi stressor psikologis mereka terhadap hubungan, maka mereka akan melakukan dua cara.

Cara pertama, dengan melakukan tindakan ke arah stressor dengan membuat perubahan bertujuan memperoleh kontrol.

Lalu cara kedua, dengan menghindari stressor untuk menghindari kecemasan. Hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana seseorang memiliki harga diri yang rendah untuk menghindar dari hubungan.

Sedangkan seseorang yang memiliki harga diri yang tinggi menggunakan cara ghosting untuk mengambil kontrol terhadap hubungan tersebut (Manning et.al, dalam Forrai, Koban & Matthes, 2023).

Terdapat penjelasan lain mengapa seseorang melakukan perilaku ghosting selain dari penjelasan dua uraian di atas.

Alasan lain karena seseorang belum siap untuk berhubungan dengan orang lain. Hal ini dapat dilihat dengan teori Erikson yang menjelaskan bahwa seseorang yang sulit membuat komitmen pada tahap intimacy vs isolation disebabkan karena ada proses perkembangan yang belum selesai.

Proses perkembangan itu dapat terjadi pada masa identity vs confusion.

Identity vs confusion merupakan masa seseorang sedang mencari jati dirinya sendiri. Seseorang yang tidak yakin dengan jati dirinya sendiri akan kesulitan untuk membangun intimacy dan komitmen dengan orang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

Tren
Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Tren
Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Tren
9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

Tren
450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

Tren
Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com