Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Ungkap Dugaan Kecurangan di PPBD Kota Bogor 2023, Apa Langkah Disdik?

Kompas.com - 08/07/2023, 09:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dugaan kecurangan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA negeri jalur zonasi di Kota Bogor, Jawa Barat mencuat di media sosial belakangan ini.

Salah satunya diungkap oleh akun Twitter ini yang membeberkan daftar nama peserta PPDB yang diduga menggunakan calo agar diterima di SMA N 1 Bogor.

Pengunggah turut menyertakan tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan oknum yang diduga calo PPDB.

Dalam unggahan dapat dilihat, oknum menawarkan jasa untuk memuluskan langkah diterima di SMA N 1 Bogor dengan modus pindah Kartu Keluarga (KK)

"Mau UPDATE : Gua dapet info salah satu calo nih gengs, masa udah jelas menawarkan PPDB begini masih gadiusut sih pak?" kata pengunggah, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: PPDB SMA di Banten 2023 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya!

Sementara itu, akun Twitter ini juga membuat utas berisi dugaan kecurangan PPDB SMA negeri di Kota Bogor.

Melalui utas tersebut, ia mempertanyakan jarak rumah peserta dengan lokasi SMA negeri yang menurutnya terlalu dekat.

Pasalnya, tidak banyak rumah di sekitar SMA negeri tersebut, namun peserta yang mendaftar terbilang banyak, menurut pengunggah.

"ini jarak terdekat penerimaan zonasi di SMAN 1 Kota Bogor. setau aku kawasan SMAN 1 Kota Bogor tuh kawasan komersial dan gaada perumahan deket situ, kalaupun ada rumah itu cuma ada beberapa rumah aja dan gak sedeket ini," cuit pengunggah.

"kasian sama yang rumahnya beneran deket sekolah trs emang kurang mampu buat sekolah di swasta, mau sekolah dimana? ga sekolah karena kalah sama yang pindah KK?" sambungnya.

Hingga Jumat (7/7/2023), unggahan soal dugaan kecurangan PPDB Kota Bogor 2023 sudah ditayangkan sebanyak 5,5 juta kali.

Lantas, bagaimana langkah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor soal dugaan kecurangan PPDB tahun ini?

Baca juga: Pendaftaran PPDB Ditutup Malam Ini, Pj Gubernur Banten: Banyak Titipan agar Anak Lolos

Langkah Disdik Kota Bogor

Kepala Disdik Kota Bogor Sujatmiko Baliarto angkat bicara terkait unggahan di Twitter berisi dugaan kecurangan PPDB 2023.

Sujatmiko mengatakan pihaknya sedang melakukan verifikasi terhadap dugaan tersebut.

PPDB Kota Bogor telah ditutup pada Selasa (4/7/2023), namun prosesnya disertai dugaan kecurangan oleh beberapa peserta.

"Kita sedang proses verifikasi. Kemaren baru selesai pendaftaran," ujar Sujatmiko kepada Kompas.com, Jumat (7/7/2023).

Baca juga: Tidak Lolos PPDB 2023? Ini 10 SMA Swasta Terbaik di Jawa Timur

Disdik Kota Bogor lakukan pendalaman

Lebih lanjut, Sujatmiko juga menyampaikan, pihaknya melakukan pendalaman lebih lanjut sesuai arahan Wali Kota Bogor Bima Arya soal dugaan kecurangan PPDB tahun ini.

Sujatmiko berharap proses tersebut bisa memberikan hasil yang terbaik dan obyektif.

"Semoga kita sama-sama bisa memberikan yang terbaik dan obyektif," ujarnya.

Baca juga: Ombudsman Bali Telusuri Dugaan Siswa Titipan Anggota DPRD di PPDB 2023-2024

Pemkot Bogor terima 300 aduan

Dilansir dari Kompas.com Jumat (7/7/2023), Pemkot Bogor mengakui bahwa pihaknya menerima 300 aduan soal dugaan kecurangan PPDB 2023.

Dugaan kecurangan tersebut tidak hanya terjadi di tingkat SMA, tapi juga SMP.

Atas indikasi itu, Bima Arya turun langsung ke lapangan untuk menindaklanjuti dugaan kecurangan, terutama soal modus pindah KK agar peserta bisa diterima di SMA negeri tertentu.

Ia melakukan pengecekan di Gang Selot dan Jalan Kantor Batu, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor yang tak jauh dari SMPN 1 Kota Bogor dan SMAN 1 Kota Bogor.

"Kami sudah cek tadi, ke Gang Selot yang paling dekat dengan SMPN 1, ada beberapa rumah tidak ditemukan nama anak itu," kata Bima Arya.

"Ada yang mencurigakan juga, koordinatnya dekat, tetapi ketika mendaftar alamatnya jauh gitu ya, jadi saya kira ini betul-betul ada permainan," sambungnya.

Baca juga: Hasil PPDB Jateng, Disdikbud Alihkan Sisa Kuota Jalur Afirmasi ke Jalur Zonasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com