Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Manfaat dan Mudarat "Deepfake"

Kompas.com - 07/07/2023, 19:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

JAGAT maya berulang kali heboh apa yang disebut sebagai “deepfake”. Apa sebenarnya “deepfake”?

Ensiklopedia Brittanica belum merasa perlu untuk mengulas. Namun kamus Cambridge secara leksikal memaknakan “deepfake” sebagai berikut: “a video or sound recording that replaces someone’s face or voice that of someone else, in a way that appears real”.

Pemaknaan tersebut disertai contoh kalimat bersifat minus “Deep fakes were when someone posted videos that swapped the faces of celebrities on to porn performers” atau yang agak plus “Deep fakes are not always malicious. Nowadays anyone can download deep fake software and create convincing fake videos in their spare time”.

Sementara techtarget.com mengaitkan deepfake dengan AI sebagai berikut: “Deep fake is a type of artificial intelligence used to create convincing images, audio and video hoaxes. The term describes both the technology and the resulting bogus content, and is a portmanteau of deep learning and fake“.

Situs “The Berge” menebar provokasi lewat artikel berjudul “Why We Need A better Definition of Deep fake” dengan sub judul “Let’s make deep fake not the next fake news” sambil mengemukakan informasi bahwa deepfake sebenarnya berasal dari bidang pornografi yang kemudian merambah ke arena politik sebagai senjata ampuh untuk membunuh karakter lawan politik.

Sebagai rakyat jelata yang awam politik, saya pribadi memandang “deepfake” sekadar istilah keren terbaru bagi dusta kelas berat yang sebenarnya juga sudah terlebih dahulu diistilahkan sebagai hoax.

Deepfake sekadar rekayasa yang dilakukan manusia terhadap suatu rekaman audio-visual, semisal rekaman video.

Rekaman visual tanpa audio juga bisa dalam bentuk foto. Juga bisa murni dalam bentuk berita.

Pada hakikatnya “deepfake” sama saja dengan sebilah pisau yang sekadar merupakan alat yang dibuat oleh manusia.

Sama dengan pisau, deepfake tidak ujuk-ujuk eksis secara alami mendadak, namun harus melalui proses berkepanjangan dengan melibatkan otak kemudian tangan manusia untuk membuat pisau maupun deepfake.

Pada hakikatnya sebagai suatu benda, sebilah pisau tidak bisa berbuat apa pun maka an sich bebas nilai minus maupun plus.

Mudarat-manfaat sebilah pisau tergantung untuk apa pisau tersebut digunakan oleh manusia. Jika digunakan oleh manusia untuk memotong sayuran sebagai proses membuat makanan, maka langsung sang pisau bermanfaat positif dan konstruktif.

Namun, jika digunakan untuk membunuh manusia, maka langsung sang pisau bermudarat negatif bahkan destruktif.

Sama halnya dengan pisau, maka deepfake bermanfaat jika digunakan oleh manusia untuk menciptakan karya seni atau informasi yang membuat manusia merasa senang dan terhibur oleh suatu keindahan.

Namun langsung deepfake bermudarat apabila digunakan oleh manusia sebagai hoax untuk memfitnah, menghina, melukai perasaan bahkan membunuh karakter sesama manusia. Manfaat dan mudarat deepfake juga nisbi kontekstual.

Deepfake yang digunakan untuk menyesatkan lalu menggagalkan niat jahat para teroris jelas merupakan mudarat bagi para teroris yang biadab, namun jelas bermanfaat baik bagi masyarakat yang beradab.

Sebaliknya deepfake yang dibuat oleh para teroris untuk mengelabui masyarakat agar terlena oleh angkara murka yang akan dilakukan oleh para teroris jelas bermanfaat bagi para teroris, namun sangat bermudarat bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com