KOMPAS.com - Olahraga lari memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Salah satu manfaat lari adalah untuk menurunkan berat badan.
Dilansir dari Healthline, penelitian membuktikan bahwa olahraga lari membakar kalori lebih banyak dari jenis olahraga lainnya.
Olahraga lari diketahui meningkatkan kerja banyak otot.
Baca juga: Apakah Air Lemon Bisa Menurunkan Berat Badan? Kenali Manfaat dan Efek Sampingnya
Baca juga: Tabel Berat Badan Ideal Pria dan Wanita yang Direkomendasikan Kemenkes
Penelitian yang dilakukan pada 12 pria dan 12 wanita menunjukkan bahwa berlari 1 mil (1,6 kilometer) di treadmil menunjukkan bahwa lari bisa membakar 33 kalori lebih banyak daripada berjalan.
Studi yang dilakukan Harvard University membuktikan, berlari dengan kecepatan sedang selama 30 menit mampu membakar 372 kalori.
Jumlah ini lebih banyak dari olahraga berenang dan seni bela diri.
Baca juga: Berapa Kalori yang Dibutuhkan Tubuh untuk Turunkan Berat Badan?
Untuk mendapat manfaat lari yang maksimal, terutama bagi penurunan berat badan, sangat disarankan supaya lari dilakukan pada pagi hari.
Dikutip dari Live Strong, berlari di pagi hari dengan perut kosong mampu membakar lemak paling banyak.
Mulailah lari dengan intensitas rendah tetapi stabil. Ini mirip dengan olahraga jogging atau lari ringan.
Baca juga: Berapa Kalori yang Dibutuhkan Tubuh untuk Turunkan Berat Badan?
Tak hanya menurunkan berat badan, lari pagi juga memiliki banyak manfaat, di antaranya:
Namun, perlu diperhatikan apabila tubuh tidak memiliki cukup kalori lemak untuk dibakar, berlari di pagi hari dengan perut kosong bukan pilihan yang tepat.
Pasalnya, hal itu justru bisa membakar protein dalam tubuh.
Oleh karena itu, hindari berlari dengan intensitas tinggi ketika perut Anda masih kosong.
Baca juga: Cara Menaikkan Berat Badan dengan Mengatur Jadwal dan Menu Makan
Tak hanya mampu menurunkan berat badan, olahraga lari juga memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan.
Berikut manfaat lari untuk kesehatan tubuh:
Studi menemukan bahwa berlari 5-10 menit perhari dengan intensitas rendah mampu mengurangi siriko penyakit jantung sebanyak 45 persen.
Lari dapat menurunkan gula darah dan membuat sel otot lebih sensitif terhadap insulin.
Studi menemukan bahwa berlari dan berjalan dengan kecepatan sedang bisa mengurangi risiko katarak.
Studi yang dilakukan pada individu berusia 64 tahun menunjukkan bahwa berlari tidak terkait dengan radang lutut.
Sebaliknya, olahraga ini juga bermanfaat untuk mencegah nyeri lutut.
Analisis yang dilakukan pada 28 studi menunjukkan bukti kuat bahwa aktivitas fisik yang melibatkan jaringan lutut berdampak pada kondisi yang lebih sehat.
Penelitian menunjukkan bahwa berlari memperkecil kemungkinan seseorang untuk jatuh ketika berusia lansia.
Pasalnya, otot kaki mereka lebih responsif.
Baca juga: Kebiasaan Olahraga Lari yang Aman bagi Usia 50 Tahun ke Atas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.