Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Batalkan Seluruh Perjalanan KA Pangrango Hari Ini, Apa Alasannya?

Kompas.com - 01/07/2023, 10:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) membatalkan seluruh perjalanan Kereta Api (KA) Pangrango keberangkatan hari ini, Sabtu (1/7/2023).

Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Harian Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Feni Novida Saragih.

Feni mengatakan, pembatalan itu disebabkan oleh longsoran di jalur rel lintas Cicurug-Maseng, Jawa Barat.

“PT KAI Daop 1 Jakarta menyampaikan permohonan maaf atas gangguan operasional perjalanan KA Pangrango lintas Bogor-Sukabumi, dampak longsor yang terjadi di area jalur rel KM 17+7/8 antara Stasiun Cicurug dan Maseng,” ucap Feni kepada Kompas.com, Sabtu (1/7/2023).

Longsor tersebut terjadi pada Jumat (30/6/2023) sekitar pukul 19.00 WIB, dengan kondisi rel menggantung sepanjang 15 meter dengan kedalaman tiga meter.

Baca juga: Mulai 1 Juli, Tiket Kereta Bisa Dipesan H-45 Sebelum Berangkat, Berikut Caranya

Baca juga: Jadwal Terbaru KA Pangrango, Sukabumi-Bogor PP

Biaya tiket dikembalikan 100 persen

Feni mengatakan, pembatalan perjalanan KA Pangrango akibat longsor tersebut sudah dilakukan sejak Jumat (30/6/2023) malam pada jam keberangkatan 19.55 WIB dari Bogor.

“Dengan pertimbangan keselamatan dan keamanan, KAI Daop 1 Jakarta membatalkan 1 perjalanan KA Pangrango untuk Jumat (30/6) keberangkatan pukul 19.55 dari Bogor dan untuk Sabtu (1/7) seluruh perjalanan KA Pangrango lintas Bogor-Sukabumi (PP),” kata dia.

Ia juga menjelaskan, tiket KA Pangrango pada keberangkatan Sabtu (1/7/2023) diketahui sudah terjual sebanyak 2.514 lembar.

“Calon pengguna yang sudah membeli tiket dan terdampak pembatalan maka bea tiket akan dikembalikan 100 persen melalui proses pembatalan yang dapat dilakukan di Stasiun Bogor dan Sukabumi,” jelasnya.

Baca juga: Viral, Video Remaja Coret-coret Bodi Argo Parahyangan, Ini Kata KAI

Sebelumnya, informasi pembatalan tersebut sudah disampaikan kepada calon pelanggan KA Pangrango melalui pesan singkat ke nomor kontak yang tercantum saat membeli tiket.

“Proses pembatalan dapat dilakukan hingga 7 hari ke depan dan masyarakat yang sudah membeli tiket tidak harus melakukan pembatalan pada hari yang sama dengan jadwal keberangkatan,” terangnya.

Adapun jumlah keberangkatan KA Pangrango dalam sehari diketahui sebanyak 6 perjalanan.

"Perinciannya yakni 3 perjalanan dari Bogor dan 3 perjalanan dari Sukabumi," sebutnya.

Baca juga: Cara Beli Tiket Kereta lewat Aplikasi KAI Access, Berikut Prosedurnya

Sedang mengupayakan perbaikan

Sejumlah penumpang kereta api relasi Bogor-Sukabumi atau KA Pangrango di Stasiun Sukabumi, Minggu (16/4/2023).Dok. Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa Sejumlah penumpang kereta api relasi Bogor-Sukabumi atau KA Pangrango di Stasiun Sukabumi, Minggu (16/4/2023).

Saat ini, pihaknya sedang melakukan upaya perbaikan jalur rel yang terdampak longsoran tersebut.

Feni mengatakan, upaya perbaikan dilakukan oleh tim prasarana Daop 1 Jakarta bersama dengan Ditjen Perkertaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Untuk perjalanan KA Pangrango pada Minggu 2 Juli 2023 akan diinformasikan kembali selanjutnya melalui media informasi resmi KAI dan di seluruh stasiun lintas Bogor-Sukabumi,” kata dia.

Feni mengungkapkan, longsoran tersebut bukan dikarenakan gempa bumi Bantul yang terjadi pada Jumat (30/6/2023) malam, melainkan karena tanah ambles yang disebabkan oleh hujan deras.

“Masyarakat yang membutuhkan informasi terkait perjalanan KA Pangrango dan Proses Pembatalan Tiket dapat menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial @KAI121,” tutupnya.

Baca juga: Ramai soal Kereta Luar Biasa, Apa Itu dan Bagaimana Menyewanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Diduga Dikuntit Densus 88, Berikut Profil dan Kasus Besar yang Ditangani Jampidsus Febrie Adriansyah

Diduga Dikuntit Densus 88, Berikut Profil dan Kasus Besar yang Ditangani Jampidsus Febrie Adriansyah

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jateng Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jateng Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Ada Fenomena Matahari di Atas Kabah pada 27-28 Mei 2024, Pukul Berapa?

Ada Fenomena Matahari di Atas Kabah pada 27-28 Mei 2024, Pukul Berapa?

Tren
8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

Tren
Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Tren
Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Tren
9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com